Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Jalanan

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Doa Dingin

20 Juli 2024   20:42 Diperbarui: 20 Juli 2024   20:44 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Secangkir Doa Dingin

Dalam secangkir doa dingin, kuhirup sunyi malam,  
Beku di setiap tetesnya, mengalun pelan dalam kelam.  
Bintang-bintang berkelip, di langit yang senyap,  
Menyulam harapan yang pudar, dalam kabut yang pekat.

Angin malam membisik, rahasia tak terucap,  
Menyentuh hati yang sunyi, dengan sapaan lembut dan tajam.  
Gelombang kenangan, menghantam tepi jiwa,  
Membawa cerita lama, yang pernah terlupa.

Kau yang jauh, terlukis dalam bayang-bayang redup,  
Di setiap doa dingin, kutitipkan rindu yang meredup.  
Teranyam doa dalam sepi, dalam bisikan yang hening,  
Menggapai asa yang jauh, dalam malam yang dingin.

Secangkir doa dingin, membawa rindu yang membeku,  
Mengalir pelan dalam jiwa, menghapus sisa pilu.  
Di setiap tetesnya, kurasakan hadirmu yang samar,  
Dalam doa yang dingin, kita terhubung tanpa sadar.

Malam yang sunyi, terhanyut dalam nuansa beku,  
Doa-doa melayang, membawa harapan yang kaku.  
Dalam keheningan ini, kita bertemu tanpa suara,  
Hanya dalam secangkir doa dingin, segalanya terasa nyata.

Ymlpu 

kereta siang, 19/0724 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun