Di balik lembaran malam yang remang,
terlukis kisah-kisah berpendar cahaya,
bersemayam di antara bayang-bayang kelam,
mimpi teranyam, terjebak dalam narasi maya.
Dalam helaian halus, tinta mengalir deras,
merajut mimpi dari langit tanpa batas,
dunia fana yang memeluk jiwa hampa,
mengiringi jejak dalam bayang samar.
Di antara kata-kata, teranyam harapan,
meretas batas antara nyata dan imaji,
mendaki bukit-bukit dalam bingkai pikiran,
di sana, aku terperangkap, terlupa kembali.
Angin berbisik dalam bahasa sunyi,
menyapa jiwa yang terperangkap dalam buku,
meretas batas realita, menggapai fantasi,
mengukir kisah dalam mimpi yang tak berbentuk.
Saat fajar menyentuh langit dengan rona merah,
aku terbangun, meninggalkan mimpi yang fana,
tapi kenangan akan buku itu tetap melekat,
mengiringi langkah, dalam hidup yang penuh teka-teki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H