Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Jalanan

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Getir

1 Juli 2024   00:40 Diperbarui: 3 Juli 2024   01:09 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Di bawah langit 

Mendung muram

Hati terselimuti pilu

Baca juga: Bulan Setengah

Kelam

Beriringan dengan angin malam

Kisah getir dalam diam

Baca juga: Lukisan Senja

Dedaunan gugur 

Tanpa saling sapa

Baca juga: Sajak Senja

Mengingat cinta yang meran

Kenangan manis berbalut luka

Dalam sunyi, jiwa terluka

Mentari pagi 

Menyapa lesu

Tak mampu mengusir kelabu

Binar mata redup 

Termangu

Terperangkap dalam bayang semu

Harapan, layu di ujung senja

Tersisa hanya sisa asa

Namun di balik duka

Ada cahaya

Walau hanya sekejap mata

Terima kasih

Getir yang menyapa

Kau ajarkan arti sejati cinta

Meski pedih

Meski terasa

Kau beri makna dalam cerita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun