Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Teknologi Video Tangkap Layar dalam Proses Pembelajaran di Sekolah

26 Juni 2024   02:52 Diperbarui: 26 Juni 2024   02:58 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Pembelajaran Interaktif
   Beberapa aplikasi tangkap layar memungkinkan guru untuk menambahkan elemen interaktif dalam video, seperti kuis atau tugas kecil yang bisa langsung dijawab oleh siswa saat menonton video.

4. Feedback dan Penilaian
   Guru dapat menggunakan video tangkap layar untuk memberikan feedback yang lebih mendetail kepada siswa. Misalnya, guru dapat merekam proses penilaian tugas dan memberikan komentar langsung pada bagian yang perlu diperbaiki.

5. Kolaborasi Antar Siswa
   Siswa juga dapat memanfaatkan teknologi ini untuk proyek kelompok. Mereka dapat merekam proses kerja kelompok mereka dan membagikannya kepada guru dan teman-teman lainnya untuk mendapatkan masukan.

Penerapan Teknologi Video Tangkap Layar di Sekolah-sekolah di Indonesia

Menurut yang saya tahu  beberapa sekolah di Indonesia telah mulai menerapkan teknologi video tangkap layar dalam proses pembelajaran mereka. Berikut beberapa contoh sekolah yang telah memanfaatkan teknologi ini:

1. SMA Labschool Kebayoran, Jakarta
   SMA Labschool Kebayoran telah memanfaatkan teknologi video tangkap layar untuk mendukung pembelajaran daring. Guru-guru di sekolah ini merekam materi pelajaran dan membuat video tutorial yang kemudian diunggah ke platform pembelajaran sekolah. Ini memudahkan siswa untuk mengakses materi di luar jam sekolah dan mempelajarinya secara mandiri.

2. SMA Negeri 3 Yogyakarta
   SMA Negeri 3 Yogyakarta juga menggunakan teknologi ini untuk memperkaya materi pembelajaran. Guru-guru di sekolah ini membuat video penjelasan yang lebih rinci dan interaktif untuk mata pelajaran seperti matematika dan sains. Video tersebut kemudian dibagikan melalui Google Classroom atau platform e-learning lainnya.

3. SMP Al Azhar Syifa Budi, Jakarta
   SMP Al Azhar Syifa Budi telah memanfaatkan teknologi video tangkap layar sejak pandemi COVID-19 untuk memastikan proses pembelajaran tetap berlangsung efektif. Guru-guru di sekolah ini merekam materi pelajaran dan melakukan sesi tanya jawab secara virtual, yang kemudian disimpan sebagai arsip yang dapat diakses siswa kapan saja.

4. SMK Negeri 1 Surabaya
   Di SMK Negeri 1 Surabaya, teknologi video tangkap layar digunakan untuk pembelajaran praktik kejuruan. Guru-guru merekam proses kerja di laboratorium atau workshop dan membuat video tutorial yang membantu siswa memahami langkah-langkah praktis yang perlu dilakukan dalam kegiatan kejuruan mereka.

Menurut saya pemanfaatan teknologi video tangkap layar dalam proses pembelajaran di sekolah menawarkan banyak manfaat yang signifikan. Selain memudahkan penyampaian dan pengulangan materi, teknologi ini juga mendukung pembelajaran yang lebih fleksibel dan interaktif. Oleh karena itu, penting bagi sekolah dan guru untuk mengintegrasikan teknologi ini dalam metode pengajaran mereka.
Dengan adanya teknologi ini, siswa dapat belajar dengan lebih mandiri dan interaktif, serta memiliki akses yang lebih mudah terhadap materi pelajaran. Oleh karena itu, integrasi teknologi ini dalam sistem pendidikan menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran di indonesia pada  era digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun