Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Balik Rasa Cinta

24 Juni 2024   01:19 Diperbarui: 24 Juni 2024   18:15 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang Cinta

Di balik cakrawala yang membentang luas, Ada cinta yang tak terucapkan, tersimpan dalam diam, Seperti mentari yang menyapa pagi dengan kehangatan, Menyingkap kabut dengan sentuhan lembut sinarnya.

Cinta, lahir dari bisikan angin malam, Mengalir tenang, menyejukkan hati yang gelisah, Laksana bintang-bintang yang bertaburan di langit malam, Menjadi petunjuk di saat kegelapan mengelilingi.

Di dasar samudera perasaan yang dalam, Cinta menari-nari bersama gelombang harapan, Mengalun seperti simfoni indah tak berujung, Menciptakan harmoni dalam setiap getarannya.

Cinta, tercipta dari tatapan yang pertama, Mengikat dua hati dalam satu detak yang sama, Bagai bunga yang mekar di tengah gurun, Menghidupkan padang tandus dengan pesona warna.

Cinta, lahir dari desah nafas yang terhembus, Menghiasi setiap langkah dengan keajaiban, Seperti pelangi setelah hujan mengguyur bumi, Mewarnai kehidupan dengan sejuta impian.

Latar belakang cinta, bagai lukisan alam, Mengisahkan keindahan dalam setiap sapuan, Mengajar kita makna dari setiap pertemuan, Mengungkap rahasia dari setiap perpisahan.

Oh cinta, kau adalah dasar dari setiap cerita, Menyatukan jiwa dalam irama yang abadi, Menjadi cahaya di kala gelap melanda, Membawa harapan dalam setiap asa yang tertanam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun