Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dasar Teori Cinta

23 Juni 2024   19:24 Diperbarui: 24 Juni 2024   18:16 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta, bagai embun pagi yang memeluk dedaunan Menyegarkan jiwa yang haus akan rasa kasih, Menyemai benih harapan di dalam hati yang sunyi, Menjadikan hidup ini penuh warna dan arti.


Cinta, seperti sinar mentari di ufuk timur, Menghangatkan kalbu yang beku oleh waktu, Menjadi pemandu di tengah kegelapan malam, Mengubah malam kelam menjadi fajar yang cerah.

Cinta, ibarat alunan angin lembut di senja hari, Membawa pesan-pesan rahasia dari hati ke hati, Menyampaikan bisikan rindu yang tak terucapkan, Menjadi jembatan yang menghubungkan dua jiwa.

Baca juga: Inefesiensi Cinta

Cinta, laksana samudera yang tiada bertepi, Dalam, misterius, penuh rahasia dan keajaiban, Mengajarkan ketulusan tanpa pamrih, Memberikan makna pada setiap getar dan sentuhan.

Cinta, seperti bunga yang mekar di musim semi, Menebarkan keharuman yang memikat sanubari, Menghiasi kehidupan dengan keindahan abadi, Menjadi simbol kebahagiaan yang sejati.

Oh, cinta, engkaulah dasar dari setiap teori, Melebihi logika dan nalar manusiawi, Menjadi bahasa universal yang dimengerti hati, Mengajarkan kita arti dari sebuah harmoni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Metodologi Cinta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun