Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Jalanan

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diskusi setelah Gila

18 November 2022   21:35 Diperbarui: 7 Juli 2024   21:01 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diskusi Setelah Gila

Jangan gila, itu percuma. Kamu hanya ingin tertawa lepas disebalik bisu yang menetas.

Ha ha ha ha..
Kau lihat tawa itu?
Itulah tawa terakhir sebelum kegilaan mengauliku
Tawa renyah palsu di balik seribu sinis

Baca juga: Waras Sebelum Gila

Untuk apa memalsukan tawa??? Hahaha lelucon, padahal nyatanya itu sebuah guratan luka. Sadar atau tidak persentinya akan menggerogoti jiwa yang sudah payah

Tawa palsu dijual murah,
Diobral di pasar malam setelah senja pergi, di pasar pagi sebelum embun membumi
Kau tau apa, hasil penjualan kemunafikan itu habis semalam pada pesta pora.
Yah... Itu baru secuil kisah tentang eksploetasi tawa. Buatkan kopi akan aku ceritakan tentang para mafia tangisan.

Maaf, aku memang tak tahu apapun. Tapi setidaknya aku tahu tawa itu hanya sebuah tawa palsu yang dibuat untuk menutupi banyaknya borok dalam kecamuk pikiranmu.
Ah tidak, kopikan saja dirimu, aku tidak menyukainya. Suruh saja mereka untuk membuat untukmu agar dia tahu betapa bengisnya dirimu akan dirinya yang membawa amarah.

Cikarang, November 2022
YM.Lapu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun