Tragedi Kanjuruhan, Masuk Pringkat ke-2 Di Dunia
Wajah sepak bola tanah air murung dan kembali dirundung duka mendalam. Sejak tahun 1995 hingga tragedi pengeroyokan Haringga Sarila Jakmania (23/09/2018) pada laga Liga 1 Persib VS Persija sudah tercatat 76 Â korban akibat kerusuhan pertandingan bola. Sumber data dari Litbang Save Our Soccer (SOS).Â
Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah Arema FC tumbang dari Persebaya Surabaya 2-3 dalam laga bertajuk Derby Jawa Timur lanjut ada lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Suporter tuan rumah yang tak terima kekalahan tim kesayangannya dan langsung mengamuk selepas laga.
Para suporter selanjutnya ke lapangan, situasi kemudian tidak terkendalikan. Pihak kepolisian melepas gas air mata, lalu para penonton berdesak-desakan keluar. Kadinkes Kabupaten Malang, Wiyanto Widodo dalam wawancara dengan CNN Indonesia  mengungkapkan jumlah korban terbaru Tragedi Kanjuruhan Kini, 127 orang dinyatakan meninggal dunia.
Kondisi kritis 20 orang (Minggu 2/10/2022 pukul 08 : 32 WIB)Â
Dengan korban jiwa 130 orang ini Tragedi Kanjuruhan menduduki posisi ke 2, menyalib Tragedi Accra Sports 'Stadium Disaster', Accra, Ghana (5/09/2001) Â pada kasus kerusuhan pertandingan korban jiwa terbanyak dalam sejarah Bola Dunia. Wow ... Indonesia tidak pernah mau kalah dengan negara lain. Apakah ini prestasi ? Â
Tragedi kerusuhan bola di dunia sejak tahun 1964 Â yang menelan korban jiwa terbanyak Â
Tragedi pertama adalah Di Estadio Nacional Disaster, Lima, Peru pada tahun 1964 dengan korban jiwa 328 orang dalam laga kualifikasi Olimpiade 24/05/1964 Â pada pertandingan Timnas Peru Melawan Argentina.Â
Tragedi kedua adalah di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Indonesia, (1/10/2022) yang memakan korban jiwa 127 orang dalam laga lanjutan Liga 1 antar Arema FC melawan Persebaya Surabaya.Â
Tragedi ketiga adalah Di Accra Sports Disaster, Accra, Ghana (5/09/2001) dengan korban jiwa 126 orang dalam laga antara tim tuan rumah Accra Hearts of Oaks SC melawan Kumasi Asante Kotoko.Â
Apa solusi dari pemerintah terhadap tragedi yang baru saja terjadi ini, apakah dengan menghentikan laga liga 1 selama sepekan menjadi solusi? Atau seperti yang dikatakan oleh Ketua umum PSSI Mochamad Iriawan bahwa Area dilarang menjadi tuan rumah dalam sisa pertandingan liga 1 ini adalah jalan terbaik. Â