Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wejangan Terakhir

22 September 2022   05:57 Diperbarui: 23 September 2022   18:50 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wejangang Terakhir

Setelah petuah itu
kau akhiri
Kini kau pergi
Entah kemana?
Berdiam diri
Jenuh..

Atau
itu petuah terakhir
sebelum
kau
benar- benar tenggelam
di kedalaman
samudera kehidupan

Baca juga: Elegi Manusia Bodoh

Apa yang kau sembunyikan
Apa yang kini mengalir dalam saraf otakmu?

Yang terucap
Tak lagi Terucap
dan terdengar
Yang terkecap
hilang di pangkal perasa
Yang terjamah hangatnya
Berganti musim

Dia...
Pesakitan
pernah tegar
karena harapan
Kini
Menekur
Terkapar
Menunggu 

Baca juga: Elegi Si Idiot

Nafas terakhir
membawa harapan
dan kenangan pergi
bersama hembusanya.

Cikarang, 22 september 2022

Baca juga: Elegi Putra Pertiwi

YM.Lapu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun