Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Bawah Langit

8 September 2022   02:48 Diperbarui: 8 September 2022   02:55 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Bawah Langit 


Di bawah  langit
Aku seonggok debu
Kau Sang mempelai
Dalam sajak sang bijak

Sia-sia saja
Nasihat sang bijak
Percuma berjerih
Bak menjaring angin

Baca juga: Untuk Mentari

Di bawah langit
Aku menantimu wahai jelita
Seperti merpati matamu
Cintamu yang memabukkan

Di bawah langit
Aku pemujamu bertelut menyengit
Mohon
Berharap
Memohon
Harap
Kapan damai datang

Sementara
Mereka menabung kabijakan
Bertingkah tanpa bijak
Menanti mempelai
Dengan bertelanjang ria

Jakarta, 2015
YM.Lapu

Baca juga: Erosi Eros

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Tanpa Judul

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun