Erosi ErosÂ
Aku pernah memohon dengan sangat
Saat pelukan masih terasa hangat
Jiwamu memberontak sengit
Langkahku tak cukup gesit
Saat langkah mulai gontai
Perlahan kau cari pengganti
Ketika harapanku mulai kabur
Kau pergi tanpa kabar
Ah, sudahlah wanita memang begitu kata si pambaca sajak.
Kau terlena dengan wajah manis
Akhirnya hatimu meringis
Jalanmu masih panjang
Lupakan wanita jalang
Lalu...
Aku memohon pada sang kahlik
Berharap kisahku terbalik
Mungkin aku seperti debu
Sebutir debu yang memburamkan
Memburamkan kilauanmu
Kilauan yang indah bagai safir
Bahkan tak berdaya menghindar
Menghindar saat angin berhembus
Hembusan yang menghempaskan
Tehempas
Terbang
Lenyap
Entah kemana?
Cinta ini bagaikan virga..
Hati yang kering kerontang
Nyaris meretakkan raga
Membuncah menanti hujan
Pijakan ini tiada lagi berirama
Sengau dan terbata-bata
Denyut ini berantakan
Urat nadi semakin melemah
Di sini aku sendiri
Dibawah sisi langit
Terduduk diantara cahaya
Cahaya bulan dan lampu taman
Berharap suatu keajaiban
Membawa serta alunan asa
Mimpi ini terasa jauh
Menghilang sebelum kuraih