Secangkir Doa Rasa Paracetamol
Entah apa yang bisa kugoreskan
Penaku tak ingin bergerak
Kataku yang mungil berdiri kaku
Dia menekur melihatku panik
Saat jarum dimasukan
Kata menjerit, putraku berontak
Istriku sedih, aku dingin, jarum tertawa
Dokter geram, suster ngesot, dan seketika hening..
Semakin hening,
dan
Pada sela-sela keheningan
Sebelum malam gugur
Dalam kantuk yang tertunda
Kuseduh secangkir doa rasa paracetamol
Lalu kuteguk
Sesap demi sesap
Menemani putraku berkelahi melawan sakitnya sendiri. Â
Cikarang, 02/08/2022 | 04: 27 Â
YM.Lapu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H