Kataku Yang Mungil
Aku sangat mencintai kata
Sering kuajak kata menikmati senja Bergandang hinga pagi menjelang
Setiap pagi kumandikan kata dengan bulir embun sebelum melebur
Kuajak kata menyantap syair hingga berbaris-baris
Tak lupa kutaburi majas agar makanya lebih lahap
Kuberikan segelas air dari pegunungan
Tak lupa juga susu, telur dan kacang hijau ekstra gizi agar dia tanguh seperti serdadu
Dia tak suka ketika aku diam
Kalau sedih dia menghiburku
Dilantunkan rima yang berirama.
Kata memangilku penyair, untuk itu dia terlalu berlebihan
Kata orang,kemarin sore kata menekur tanpa kata-kata. Â
Mungkin kata telah kehabisan kata-kata sehingga kata tak sanggup berkata-kata
Ups..atau mungkin dia tersedak kata-katanya sendiri
Ketika kata sedih, aku ketar ketir
Berpikir agar kata kembali ceria
Aku tak sabar melihat kata tumbuh menjadi kalimat.
Harapku kelak kata menjadi paragraf indah dalam buku kehidupan
Kata terakhir untuk kataku yang mungil, cepatlah besar dan jadilah berguna
Cikarang, 2022Â
YM.Lapu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H