Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diam

22 Agustus 2022   01:18 Diperbarui: 14 November 2022   20:06 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Created by: YM.Lapu

DIAM

Diam yang bisu...

yang kedalamnya tak terkira

Baca juga: Sepi Tak Diam

Gelap-gulita dan hitam - legam

Diam yang membelenggu...

Seluruh gagasan dan tegur -sapa

Diam yang  menyesetakan...

Baca juga: Mimpi Tergantung

Diam yang pekat...

Baca juga: Anjingku, Babi

Karna matahari cinta

Hampir tak  bersinar di sana

Diam yang penuh dengan mayapada

Dan prasangka yang menggumpal

Diam yang buas...

Sunyi dan lengang

Yang berupa goresan tinta

Hati yang amat pedih

Jakarta, 16 November 2014

YM.Lapu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun