Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan

20 Agustus 2022   08:22 Diperbarui: 22 Agustus 2022   04:00 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan

Ah, hujan...
lagi-lagi kau datang
Tanpa memberi aku kesempatan
Rasakan terik siang ini.
Awan
Gelap
Kelam
Mendung

Pagi tadi, sapaku tak terbalas "mentari"
Teracuh
Terbaikan
Terdiam
Kaku beku

Baca juga: Kesendirian

Bisu
Membisu
Terbius kaku
Biarkan terik suam senja hadir
Melebur
Menyublim.

ymlapu 

jakarta, 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Anjingku, Babi

Baca juga: Elegi Manusia Bodoh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun