Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Citayam Fashion Week ; Fashion Sebagai Media Komunikasi Nonverbal

5 Agustus 2022   13:39 Diperbarui: 10 September 2022   04:25 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FASHION SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI NONVERBAL

Fashion dapat digunakan
sebagai lambang dalam
mengekspresikan diri, misalnya
dengan penggunaan jam tangan
mahal sebagai lambang kemapanan. Sebagai contoh, dalam menunjukan bonafiditasnya, para pebisnis lazimnya akan mengenakan busana lengkap seperti jas dan dasi, sepatu dll.

Pada komunikasi non verbal, dalam mengenakan fashion, kita juga dapat secara sadar memberikan pesan dan
makna-makna simbolik untuk
mengungkapkan apa yang ingin kita ungkapkan, bisa itu budaya, kritik sosial, dan kecintaan, dalam hal ini fashion, pakaian, dan busana merupakan cara yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, bukan hanya sesuatu seperti perasaan dan suasana hati tetapi juga nilai-nilai, harapan-harapan dan keyakinan keyakinan dari suatu kelompok sosial.

Citayam Fashion Week yang sedang digandrungi remaja di kawasan SCBD Dukuh Atas Jakarta Pusat banyak mendapat sorotan publik. Menurut hemat penulis fenomena ini sebagai bentuk perlawanan dari masyarakat terpinggirkan karena mampu mendobrak sebuah peragaan busana yang biasanya dilakukan di catwalk oleh kalangan tertentu.

Dan yang bisa lenggak-lenggok di Catwalk bukan hanya yang berwajah glowing, Tinggi semampai, atau yang punya pakaian branded saja
Mereka mampu mendobrak dan membuat paradigma baru bahwa semua orang punya catwalk sendiri-sendiri, semua orang punya selera fashion sendiri.

TANGGAPAN PUBLIK

Viralnya Citayam Fashion week itu mengundang reaksi positif maupun negatif. Yang menyambut positif umumnya menganggap bahwa Bonge,Jeje,Roy dan teman-temannya kreatif memanfaatkan momentum dengan menciptakan kebiasaan baru. Mereka memadupadankan baju murah, dengan gaya anak-anak dari kalangan pinggiran kota.dan berlengak lengok di Catwalk (Zebra Cross)

Sementara sebagai  orang yang bereaksi negatif menganggap kegiatan memanfaatkan zebra cross sebagai catwalk itu mengganggu pengguna jalan.
Mereka dianggap lebay, cari sensasi dan memberi pengaruh negatif terutama ketika seorang cowok melenggak-lenggok seperti seorang cewek.

Viralnya Citayam Fashion week itu mengundang reaksi positif maupun negatif. Yang menyambut positif umumnya menganggap bahwa Bonge,Jeje,Roy dan teman-temannya kreatif memanfaatkan momentum dengan menciptakan kebiasaan baru. Mereka memadupadankan baju murah, dengan gaya anak-anak dari kalangan pinggiran kota.dan berlengak lengok di Catwalk (Zebra Cross)

Sementara sebagai  orang yang bereaksi negatif menganggap kegiatan memanfaatkan zebra cross sebagai catwalk itu mengganggu pengguna jalan.
Mereka dianggap lebay, cari sensasi dan memberi pengaruh negatif terutama ketika seorang cowok melenggak-lenggok seperti seorang cewek.

Baca juga: Celoteh Warung Kopi

Dampak Langsung Citayam Fashion week 

Kemacetan Di jalur SCBD

Ramainya orang yang datang untuk melakukan catwalk untuk Citayam Fashion Week ternyata menimbulkan kemacetan.Karena fashion Show itu dilakukan di jalan, mau tak mau kendaraan yang lewat harus sedikit mengalah. Belum lagi banyaknya orang yang turun ke jalan untuk menonton catwalk yang dilakukan oleh anak-anak SCBD ini

Parkiran Liar 

Banyaknya orang yang datang untuk meramaikan fenomena Citayam Fashion Week ini menimbulkan kekacauan dari segi parkir. Akibatnya, banyak kendaraan parkir liar di kawasan sekitar Sudirman hingga menyebabkan kemacetan.

Banyak Remaja Tangung Yang Tidur Sembarang di Dukuh Atas

Dikutip dari beberapa media, sejumlah remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok) tepergok tidur di emperan di Kawasan Dukuh Atas.

Setelah di konfirmasi oleh awak media bahwa anak-anak tersebut asal tidur sebab ketinggalan kereta pulang menuju kota-kota penyangga di sekitar Jakarta

Penularan Covid-19

Seperti yang kita ketahui bahwa kita semua baru sedikit legah karena angka kasus Covid-19 di indonesia sudah mulai berangsur menurun setelah 2 tahun diberlakukan pembatasan kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Baik di dalam ruangan maupun di ruang terbuka, sehingga banyaknya orang yang berada di kawasan tersebut dan membuat kerumunan di khawatirkan 

akan adanya potensi persebaran Covid-19 di kawasan tersebut karena kerumunan masyarakat dalam jumlah besar yang tidak mengenakan masker.

Kebersihan 

Para pengunjung serta anak muda yang mengunjungi atau sekedar menghabiskan waktu di daerah banyak yang tidak menyadari pentingnya menjaga kebersihan. Hal ini terlihat dari situasi jalanan dan lingkungan sekitar yang dipenuhi oleh sampah berserakan. Pemkot DKI sendiri sudah menyediakan tong sampah di setiap sudut jalan. Sehingga di sini perlu adanya aksi nyata yang isinya mengajak anak muda di sana untuk kemudian turut menjaga kebersihan lingkungan area SCBD.

Sisi Positif Citayam fashion Week  Serta Harapan Kepada Pemerintah

Citayam fashion week ini sendiri selain menginspirasi anak muda untuk kemudian berkarya dan berani mengekspresikan keunikan mereka juga menjadi inspirasi daerah lain, sehingga kemudian ikut serta meramaikan tren fashion tersebut.

Sebagai bentuk dukungan dalam mengekspresikan kreativitas dan karyanya, beberapa daerah menggelar kegiatan fashion week dengan ciri khas mereka tersendiri,s eperti yang diadakan di Yogyakarta tepatnya di Maliboro yang kemudian mengusung catwalk bertema budaya.

Dengan demikian tren fashion seperti ini jika diarahkan dan mendapat perhatian yang serius dari berbagai pihak diharapkan dapat terus tumbuh serta berkembang di masyarakat. Hal ini agar kemudian menjadi salah satu jalan memajukan bukan hanya kreativitas dan karya dibidang tren fashion, tapi juga memperkenalkan serta melestarikan budaya yang ada di indonesia

Dengan ini mengingatkan kepada seluruh teman-teman penggiat Citayam Fashion week  bisa menjaga agar tidak muncul ekses negatif di kemudian hari.  

Harus tetap pada koridor, baik saat menyampaikan ekspresi atau saat melakukan kegiatan lainnya di tempat ini. Jangan terjerumus ke hal-hal negatif yang malah kontra-produktif bagi mereka sendiri dan dapat menganggu masyarakat di sekitarnya. Terkait  zebra cross sebagai tempat membuat konten,  berharap pemerintah bisa memfasilitasi tempat lain di Dukuh Atas sebagai alternatif.

Berharap pemerintah dan organisasi-organisasi kemasyarakatan dapat lebih berperan mendampingi Kegiatan Citayan Fashion Week ini atau  kegiatan serupa di kota-kota lain. Pemerintah harus sigap menjaga keamanan, ketertiban, dan kebersihan lokasi-lokasi publik, tentunya tanpa membatasi dan mengganggu kreativitas anak-anak muda.

Editor     : YM.Lapu
Sumber : Berbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun