Rahmadan datang lagi pada lengkung waktu yang patah
Berhamburan membentang pada lekuk hari yang nelangsa
Merangkai kenangan pada kampung halaman nun jauh
Ada rindu bergayut di dada, lepas retak berderai
Mengingatmu adalah sebuah kemewahan
Lama nian aku merindukan tikar dan lantai tanah tempat kita bersila
Diharapan bejana dan asap kemenyan penyampai pesan untuk-Nya
Kita lafazkan barisan alfatiha, sebagai doa pelapang jalan
Merindukanmu seolah memutar waktu yang silam
Di atas tikar dan lantai tanah itu, aku yang bekalung salib
Bersanding intim mengapitmu mesrah
Mengirim pesan damai pada semesta
Kini aku jauh di ruang dan waktu yang lain
Pada tualang yang panjang dan melelahkan
Masih adakah sandingan mesrah dan pelukan hangat
Pada bentangan tikar di lantai tanahmu ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H