Mohon tunggu...
YL Sukestiyarno
YL Sukestiyarno Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UNNES

Saya adalah seorang dosen pendidikan Matematia. Hobby olah raga main tenis, juga menulis karya ilmiah, Kepribadian pekerja keras.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendampingan Pembelajaran pada Kelompok Belajar Desa dengan E-PKBM bagi Tutor di Pendidikan Kesetaraan Kabupaten Pemalang

11 Oktober 2023   20:39 Diperbarui: 11 Oktober 2023   20:44 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENGABDIAN MASYARAKAT

Pendampingan Pembelajaran Kelompok Belajar Desa dengan E-PKBM bagi Tutor di Pendidikan Kesetaraan Kabupaten Pemalang

 

 

Pemalang -- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan ukuran capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup, yang dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar yaitu umur panjang dan sehat (digunakan angka harapan hidup waktu lahir); pengetahuan (rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah), dan kehidupan layak (kemampuan daya beli terhadap kebutuhan pokok dilihat dari pengeluaran per kapita). Kabupaten Pemalang merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan IPM menempati urutan terbawah kedua di tahun 2022 dengan nilai 67,19%. Berdasarkan data BPS Kabupaten Pemalang tahun 2022 menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah 6,5 tahun dan pendapatan perkapita Rp 8.994.000/tahun, menunjukkan masyarakatnya masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Hal itu yang menyebabkan masih dijumpai banyaknya anak yang tidak bersekolah. Ditambah kondisi geografis berjauhan dengan fasilitas pendidikan masih jarang, semakin menjauhkan kesadaran masyarakat untuk  sekolah. Kabupaten Pemalang memiliki 14 Kecamatan, setiap kecamatan hanya ada satu PKBM. Berarti fasilitas Pendidikan untuk menampung mereka yang bermasalah dengan pendidikan sangat kurang. Permasalahan ganda yakni ekonomi dan fasilitas Pendidikan inilah yang membuat masyarakat akan putus sekolah, semakin menjauhkan kesadaran masyarakat akan pendidikan dan  pengetahuan.

Kabupaten Pemalang Pada tahun 2023 ini didata ada 2550 anak tidak sekolah dan baru 185 anak yang masuk PKBM. Hal inilah yang menjadi urgensi persoalan tersebut harus segera ditangani secara cepat. Anak putus sekolah harus diajak kembali ke sekolah, serta diberi ketrampilan untuk membekali dirinya mampu bekerja. Merupakan suatu masalah juga membawa masyarakat mau sadar kembali ke bangku sekolah untuk mengenyam pengetahuan dan ketrampilan. Disini dibutuhkan lintas kerja sama antara pemerintah daerah dalam menurunkan kebijakan tentang wajib belajar dan sangsi moral yang dikenakan bila terjadi pelanggaran. Mereka diberi penyadaran dibawa ke Pendidikan non formal masuk pada program kesetaraan PKBM. Selanjutnya dalam rangka penanganan terkait dengan penerapan kurikulum pembelajarannya bila mereka sudah masuk ke PKBM harus ditangani dengan strategi khusus disesuaikan dengan kondisi lapangan di Pemalang.

Sesuai tuntutan kurikulum era milenial, kurikulum harus disusun berbasis profil pelajar Pancasila. Kurikulum di Pemalang pengelolaannya masih konvensional. Pada pelaksanaannya ditemukan hambatan dimana fokus pendidik tidak melakukan inovasi desain pembelajaran, namun masih terjebak pada kesibukan kelengkapan administrasi pemahaman pendidik terhadap kompetensi baru yaitu Profil Pelajar Pancasila (P3) belum optimal, keterbatasan sumber belajar dan ruang implementasi untuk berlatih. Oleh karena itu, diperlukan inovasi yang memanfaatkan potensi peserta didik sebagai generasi Z untuk memiliki kemampuan pengetahuan dan ketrampilan serta berkarakter sesuai dengan P3 dengan memanfaatkan teknologi dalam kegiatan akademiknya.

Tim Dosen UNNES yang terdiri dari Prof. Dr.rer.nat YL Sukestiyarno, M.S., dr. RR. Sri Ratna Rahayu, M.Kes., Hendra Dedi Kriswanto, S.Pd., M.Pd., Rizcy Nurul Khasanah, Agung Setiawan dan Robi Agape Barus memperkenalkan program pembelajaran jarak jauh yang diberi nama E-PKBM (elektronik- Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) bagi para tutor pendidikan kesetaraan di Pemalang. Program ini untuk membantu melakukan pembelajaran di PKBM yang sangat terbatas jumlah tutornya. Warga belajar mengalami kesulitan dalam akses ke PKBM sehingga Tim dosen UNNES memberikan solusi dengan membentuk Kelompok Belajar baru di setiap Desa yang disebut dengan Kelompok Belajar Desa. Kelompok Belajar Desa ini bertempat di balai desa atau tokoh masyarakat dengan difasilitasi oleh Pemerintah Desa terkait akses internet. Akses internet ini sebagai salah satu instrumen dalam mendukung E-PKBM sebagai media proses pembelajaran di Kelompok Belajar Desa. Adanya E-PKBM ini juga membantu para tutor untuk tetap melaksanakan proses pembelajaran meskipun terdapat keterbatasan jumlah tutor. Warga belajar PKBM juga turut mendukung dalam peningkatan literasi numerasi Indonesia yang mana berada pada kondisi rendah. Hal ini terbukti dengan Indonesia menempati posisi peringkat 73 dari 79 negara dengan skor 379.

Dok. Tampilan E-PKBM
Dok. Tampilan E-PKBM

Solusi.

Tim Dosen UNNES juga mengadakan kegiatan peningkatan literasi numerasi bagi para tutor PKBM di Kabupaten Pemalang. Kegiatan peningkatan literasi numerasi ini dilaksanakan pada 24 Juli 2023 dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang dengan narasumber Prof. Dr.rer.nat YL. Sukestiyarno, M.S. literasi numerasi sangat penting untuk kemajuan bangsa, hal ini sebagai pengetahuan dan kecakapan untuk (a) menggunakan berbagai macam bilangan dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari dan (b) menganalisis informasi yang ditampilkan di dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dan lain sebagainya) lalu menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil kesimpulan.

 
Dok. Peningkatan Literasi Numerasi bagi Para Tutor PKBM
Dok. Peningkatan Literasi Numerasi bagi Para Tutor PKBM

 Tim Dosen UNNES selain meningkatkan pengetahuan warga belajar Pemalang juga menilik pada keterampilan warga belajarnya. Keterampilan warga belajar diberikan oleh Tim Dosen UNNES dengan memberikan penguatan projek Profil Pelajar Pancasila (P3) dan Kesehatan. Penguatan projek Profil Pelajar Pancasila diberikan oleh Hendra Dedi Kriswanto, S.Pd., M.Pd dalam mendukung keterampilan warga belajar juga mendukung program pemerintah dalam penerapan kurikulum merdeka. P3 ini memuat 6 dimensi yaitu ketaqwaan pada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

 
Dok. Penguatan P3 bagi Para Tutor PKBM
Dok. Penguatan P3 bagi Para Tutor PKBM

Pada bidang kesehatan, para tutor juga diberikan penguatan dalam hal pendidikan kesehatan reproduksi. Para warga belajar yang notabennya merupakan peralihan dari anak tidak sekolah membuat Tim Dosen UNNES juga memperhatikan dalam hal kesehatan sehingga melalui dr. RR. Sri Ratna Rahayu, M. Kes., Ph.D pendidikan kesehatan reproduksi disampaikan secara detail untuk dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran di PKBM masing-masing tutor.

 
Dok. Penguatan Pendidikan Kesehatan bagi Para Tutor
Dok. Penguatan Pendidikan Kesehatan bagi Para Tutor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun