Mohon tunggu...
Yuliana Evitasari
Yuliana Evitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang yang gemar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Money

Inflasi Harga Pangan Melejit, Petani Menjerit

26 Juni 2022   10:00 Diperbarui: 26 Juni 2022   10:49 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis pangan menjadi persoalan serius yang sedang dihadapi dunia. Pasalnya ancaman krisis pangan terjadi akibat dampak pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan konflik Rusia Ukraina. 

Bahkan beberapa negara eksportir pun mulai mengambil kebijakan untuk membatasi kuota ekspor demi mencukupi persediaan pangan dan energi di negaranya sendiri. 

Baru-baru ini India menetapkan pelarangan ekspor gandum, Rusia menetapkan pelarangan ekspor jagung, Indonesia pun juga menetapkan pelarangan ekspor CPO namun kebijakan tersebut telah dicabut pada tanggal 23 Mei 2022.

Walaupun ketahanan pangan Indonesia tergolong cukup kuat di sektor pertanian, namun Indonesia masih mengimpor beberapa bahan pangan seperti gandum dan jagung.

Adanya pelarangan ekspor gandum dan jagung membuat beberapa bahan pangan mengalami kenaikan harga yang signifikan. 

Krisis pangan dapat memicu terjadinya inflasi dan perlambatan ekonomi. Berdasarkan data yang dirilis BI, Indonesia mengalami inflasi sebesar 3,55 persen. 

Kenaikan harga bahan pangan juga berdampak pada menurunnya upah riil petani. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (15/06/2022), perkembangan upah riil buruh tani nasional mengalami penurunan sebesar 0,32 persen. Hal ini tidak sebanding dengan peningkatan upah nominal buruh tani sebesar 0,21 persen.

Menurunnya upah riil petani menggambarkan penurunan daya beli dari pendapatan yang diterima oleh petani. Hal ini tentunya akan mengurangi kesejahteraan dari petani.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun