Mohon tunggu...
Yiwa Landu Niki
Yiwa Landu Niki Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis konten tentang kehidupan

Suka menulis konten tentang pengetahuan umum, agama, budaya, dan permasalahan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hijaukan pekarangan, atasi kelapan: solusi berkalelanjutan dari rumah anda

7 Agustus 2024   17:56 Diperbarui: 7 Agustus 2024   18:26 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: swadayaonlone.com

Hijaukan Pekarangan, Atasi Kelaparan: Solusi Berkelanjutan dari Rumah Anda

Kelaparan adalah kondisi di mana seseorang tidak memiliki akses yang cukup terhadap makanan yang bergizi untuk memenuhi kebutuhan dasar tubuh. Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kemiskinan, konflik, perubahan iklim, dan ketidakadilan dalam distribusi makanan. Dampaknya sangat luas, termasuk malnutrisi, gangguan kesehatan, penurunan produktivitas, dan hambatan pada perkembangan anak-anak.

Menurut laporan dari FAO (Food and Agriculture Organization) tahun 2022, sekitar 828 juta orang di dunia menderita kelaparan. Angka ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, terutama dipicu oleh pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan konflik bersenjata yang mengganggu rantai pasokan makanan.

Di Indonesia, menurut laporan Global Hunger Index (GHI) 2022, tingkat kelaparan berada pada kategori "sedang". Meskipun telah terjadi kemajuan dalam mengurangi tingkat kelaparan, masih ada sekitar 22 juta orang di Indonesia yang mengalami kekurangan gizi. Ketimpangan regional juga menjadi tantangan, dengan beberapa daerah yang memiliki tingkat kelaparan lebih tinggi dibandingkan daerah lain.

Melihat isu dan data statistik di atas, langkah yang bisa diambil adalah pemanfaatan pekarangan rumah bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini.

Menanam berbagai jenis tanaman di pekarangan rumah dapat membantu mengatasi kelaparan dengan menyediakan sumber pangan yang berkelanjutan. Berikut beberapa jenis tanaman yang dapat ditanam:

1. Sayuran Daun:

   - Bayam: Mudah tumbuh dan kaya akan vitamin.

   - Kangkung: Tumbuh cepat dan bisa dipanen berulang kali.

   - Selada: Cepat panen dan bisa dimakan mentah.

2. Sayuran Buah:

   - Tomat: Sumber vitamin C dan antioksidan.

   - Cabai: Menambah rasa pada masakan dan kaya akan vitamin A dan C.

   - Terong: Kaya akan serat dan nutrisi penting lainnya.

3. Umbi-umbian:

   - Kentang: Sumber karbohidrat yang baik.

   - Singkong: Tumbuh baik di berbagai jenis tanah dan iklim.

4. Herbal dan Rempah:

   - Daun bawang: Menambah cita rasa dan mudah ditanam.

   - Kemangi: Aromatik dan sering digunakan dalam masakan.

   - Kunyit: Sumber antioksidan dan sering digunakan dalam masakan dan pengobatan tradisional.

5. Buah-buahan:

   - Pisang: Mudah tumbuh di iklim tropis dan kaya akan potasium.

   - Pepaya: Cepat tumbuh dan kaya akan vitamin.

   - Jeruk: Sumber vitamin C yang baik.

6. Kacang-kacangan dan Polong-polongan:

   - Kacang panjang: Kaya akan protein dan serat.

   - Buncis: Sumber protein nabati yang baik.

7. Tanaman Penutup Tanah:

   - Ubi jalar: Selain umbinya bisa dimakan, daunnya juga kaya akan nutrisi.

Menanam berbagai jenis tanaman ini tidak hanya akan menyediakan makanan bergizi bagi keluarga tetapi juga bisa membantu menghemat pengeluaran dan meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga.

Program berkebun di pekarangan rumah dapat diberdayakan melalui beberapa langkah berikut:

1. Kelompok Berkebun: Bentuk kelompok atau komunitas berkebun di lingkungan tempat tinggal untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.

2. Kemitraan: Jalin kemitraan dengan pemerintah lokal, LSM, dan organisasi lainnya untuk mendapatkan dukungan dan sumber daya.

3. Penyediaan Sumber Daya. Benih dan Bibit Gratis. Distribusikan benih atau bibit tanaman yang sesuai untuk pekarangan rumah. Peralatan Berkebun. Sediakan peralatan berkebun dasar seperti cangkul, sekop, dan pot secara gratis atau dengan harga subsidi.

Dengan langkah-langkah ini, program berkebun di pekarangan rumah bisa lebih diberdayakan, efektif, dan berkelanjutan, sehingga mampu berkontribusi dalam mengatasi isu kelaparan di masyarakat.

Memanfaatkan pekarangan rumah untuk berkebun merupakan langkah efektif dalam mengatasi isu kelaparan dengan berbagai manfaat seperti:

1. Meningkatkan Ketahanan Pangan: Pekarangan rumah dapat menjadi sumber makanan yang berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan eksternal.

2. Mengurangi Biaya Rumah Tangga: Menanam sendiri sayuran dan buah-buahan dapat menghemat pengeluaran untuk kebutuhan makanan sehari-hari.

3. Meningkatkan Kesehatan: Akses langsung ke makanan segar dan bergizi dapat meningkatkan kesehatan keluarga.

4. Memanfaatkan Ruang Terbatas: Teknik pertanian vertikal dan hidroponik memungkinkan pemanfaatan ruang kecil secara optimal.

5. Mendorong Kesadaran Lingkungan: Berkebun di rumah membantu mengajarkan nilai-nilai pelestarian lingkungan dan keberlanjutan.

Mari kita bersama-sama mengambil langkah kecil namun berdampak besar dalam mengatasi isu kelaparan dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Memulai berkebun tidak memerlukan lahan yang luas atau keterampilan khusus. Mulailah dengan menanam tanaman yang mudah tumbuh seperti sayuran daun, herbal, atau tanaman buah dalam pot. 

Dengan memulai berkebun di pekarangan rumah, Anda tidak hanya berkontribusi pada solusi kelaparan tetapi juga meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga Anda. Bergabunglah dengan komunitas berkebun di lingkungan Anda, berbagi pengetahuan, dan saling mendukung. Setiap langkah kecil yang kita ambil dapat membawa perubahan besar dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Mari mulai sekarang, tanam harapan di pekarangan rumah kita, dan wujudkan masa depan yang lebih baik untuk semua!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun