Namun, Wilder sepertinya memang sudah tidak segarang dulu lagi.
Wilder adalah petinju yang saat ini berusia 38 tahun, sudah tidak muda lagi.
Dia adalah petinju yang meraih kejayaannya dengan berbekal kekuatan dan kekerasan pukulan, bukan teknik bertinju yang brilian. Kalau kata Coach Justin, lebih banyak pakai otot ketimbang otak. Grasak-grusuk tapi efektif karena pukulannya memang mematikan.
Jelas, urusan kekuatan fisik dan stamina sangat berpengaruh bagi seorang Deontay Wilder.
Selama ini Wilder memenangkan banyak pertarungannya dengan sekali pukulan keras. Saat pertarungan kedua dengan Luis Ortiz, ia kalah jauh dalam pengumpulan poin. Namun satu momen Ortiz lengah, sebuah pukulan keras cukup untuk menjatuhkan lawannya itu.
Dan begitulah, sepanjang pertandingan melawan Parker ia menunggu momen tersebut. Momen dimana Parker akan lengah dan Wilder bisa memukulnya dengan telak. Namun, momen tetsebut tak pernah terjadi. Joseph Parker bermain strategis dan penuh perhitungan.
Ronde delapan bahkan Parker memiliki kesempatan untuk menang KO saat ia memberondong Wilder dengan kombinasi pukulannya. Namun Wilder berhasil lolos dari sergapan tetsebut.
Di pertandingan pertama lawan Luis Ortiz, Wilder juga sempat hampir ter-KO-kan saat Ortiz memburunya dengan kombinasi pukulan. Wilder berhasil lolos dan mampu comeback di ronde selanjutnya untuk menjatuhkan Ortiz.
Tapi sekali lagi, Josrph Parker bukan Luis Ortiz, dan Wilder yang sekarang sudah berusia 38 tahun mungkin tidak sekuat dan segarang dulu lagi.
Tak ada momen comeback bagi Wilder. Joseph Parker memenangi hampir semua ronde dan dinyatakan menang angka mutlak.
Melihat penampilannya yang tidak garang ini, sepertinya Wilder bukan lagi sosok yang sangat menakutkan. Semua petinju kelas berat papan atas bisa bakal bisa mengalahkannya.