Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Digdayanya Axelsen, Wawancara Ajaib, dan Kekalahan Ginting

18 Juni 2023   18:53 Diperbarui: 19 Juni 2023   13:29 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viktor Axelsen menjuarai Indonesia Open 2023 (Foto: ADEK BERRY/AFP via tribunnews.com)

Viktor Axelsen kembali membuktikan kedigdayaannya sebagai penguasa tunggal putera bulutangkis dunia.

Dukungan ribuan penonton yang memenuhi Istora Senayan yang mendukung Anthony Ginting, jagoan tuan rumah yang menjadi lawan Axelsen di final Indonesia Open 2023 tak mempengaruhi permainan pebulutangkis Denmark tersebut.

Axelsen tetap fokus dan pelan tapi pasti mendominasi jalannya pertandingan sampai kemudian memenangkannya.

Final ideal di tunggal putera Indonesia Open 2023, unggulan pertama lawan unggulan kedua. Monster yang memenangi begitu banyak turnamen melawan jagoan tuan rumah yang didukung ribuan suporter yang paling berisik.

Meski secara teknis Axelsen tampak akan menang, namun kesempatan bagi Ginting tentu tetap ada. Dalam olah raga apapun bisa terjadi, apalagi ada faktor suporter tuan rumah.

Awal set pertama sebenarnya pertandingan berlangsung ketat, skor 11-10 Axelsen unggul saat break interval pertengahan set.

Namun , pasca interval Axelsen melaju kencang dan Ginting beberapa kali melakukan kesalahan sendiri. Tak tetbendung, Axelsen menutup set pertama dengan skor 21-14.

Isteri saya yang biasanya ribut dan marah-marah pada saat nonton badminton, yang main atlet Indonesia dan si atlet berbuat kesalahan kali ini tampak kalem. Ginting melakukan kesalahan, dan dia tetap tenang. Sepertinya ia tahu kalau Axelsen ini susah dikalahkan. Ia bisa maklum kalau Ginting tertinggal poin jauh oleh Axelsen.

Ya, meski begitu harapan masih tetap ada, apapun masih mungkin terjadi. Itu yang sepertinya juga dirasakan penonton yang riuh di Istora mendukung dan berharap pada Ginting untuk bisa melawan balik dan menang.

Set kedua mulai beberapa saat, saya yang nonton tivi swasta nasional kembali ketinggalan karena iklan yang terlalu panjang. Awal set dan pertengahan set pasti ketinggalan gegara iklan.

Axelsen masih terlihat dominan. Butuh keajaiban bagi Ginting untuk bisa menerkam balik. Tapi bukan Ginting yang membuat keajaiban, pemilik tivi lah yang lalu membuat saya terbengong terheran-heran.

Ajaib, di tengah pertandingan tiba-tiba ada wawancara bos tivi. Ya, pertandingan sedang berjalan lalu gambar tivi beralih ke si bos besar pemilik stasiun tivi yang diwawancara. Dan tidak sebentar, cukuplah untuk membuat orang misuh-misuh.

Saya intip twitter benar saja, banyak hujatan untuk aksi wawancara ajaib itu.

Keajaiban wawancara tak mampu diikuti dengan keajaiban Ginting. Axelsen tetap pada form permainan terbaiknya dan Ginting masih terlihat begitu inferior dihadapan Axelsen meski ribuan penonton mendukungnya.

21-13 menjadi akhir set kedua dan memastikan Viktor Axelsen membuat hattrick, tiga kali berturut-turut menjadi juara di Indonesia Open.

Dan ia terlihat enjoy menikmati capaian gemilangnya tersebut. Ia berselebrasi dengan penuh percaya diri setelah mengalahkan jagoan tuan rumah. Dan publik Istora pun cukup bisa menerima selebrasi tersebut.

Viktor Axelsen menikmati gelar ketiganya dan tuan rumah harus puas mendapatkan saru gelar runner up untuk semua nomor yang dipertandingkan.

Ya, Anthony Ginting menjadi satu-satunya wakil Indonesia di final Indonesia Open 2023. Di semifinal,Ginting yang menjadi unggulan kedua turnamen ini menang dua set langsung dari pebulutangkis Cina, juara All Engkand Li Shi Feng.

Pertandingan semifinal yang spesial karena dihadiri oleh Presiden Jokowi. Mungkin Pak Jokowi ingin memastikan minimal ada satu wakil tuan rumah yang ada di final setelah sebelumnya pasangan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Yacob Rambitan kalah via rubber game, dengan skor 21-12, 21-23, 13-21 dari pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Woi Yik

Sebelumnya, di laga perempatfinal Anthony Ginting memenangi duel "derby" melawan pemain Indonesia lainnya, Jonathan Christie. Beberapa tahun terakhir Ginting dan Jojo memang menjadi andalan tunggal putera Indonesia di semua ajang bulu tangkis internasional.

Anthony Ginting kembali unggul dari Jonathan Christie, ini yang kelima dari delapan pertemuan. Kali ini dengan dua set langsung 21-19 dan 21-16. Ginting sah menjadi wakil Indonesia ke semifinal yang berlanjut ke final.

Melawan Axelsen di final jelas ini bukan pekerjaan mudah bagi Ginting. Kemenangan terakhir Anthony Ginting atas Viktor Axelsen terjadi pada 2020 yakni pada semifinal turnamen Indonesia Masters. Selanjutnya Ginting kalah dalam sembilan pertemuan berikutnya.

Rekor pertemuan Axelsen dan Ginting sebelum laga final adalah 11-4 untuk Axelsen dari 15 kali pertemuan. Dengan kekalahan ini maka genaplah Ginting sepuluh pertandingan terakhir kalah dari Axelsen, menasbihkan inferioritas Ginting dihadapan Viktor Axelsen.

Begitulah, kedigdayaan Axelsen kembali berlanjut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun