Bruce Brown lalu membuat Nuggets unggul 90-89. Aksi curi bola yang dilakukan oleh Kentavious Caldwell Pope di 24 detik terakhir menjadi momen penting kemenangan Nuggets di game ini. Steal yang memaksa Heat melakukan foul.
Dua lempran bebas diselesaikan dengan baik oleh Caldwell-Pope membuat Nuggets unggul tiga poin dengan sisa waktu 24 detik. Percobaan tiga angka Jimmy Butler gagal masuk dan bola rebound dikuasai pemain Denver Nuggets, Miami dipaksa melakukan foul lagi.
Dua lemparan bebas lagi bagi Nuggets, keduanya masuk lagi dan sekarang Denver unggul lima angka, 94-89 dengan sisa waktu 14 detik.
Miami meminta timeout dan sekali lagi upaya tiga angka yang gagal dari Miami Heat. Bola muntah disambar oleh pemain Denver dan gemuruh penonton mengiringi detik-detik akhir yang menandai gelar juara NBA buat Denver Nuggets.
Gelar juara NBA pertama sepanjang sejarah Denver Nuggets dan mereka pantas mendapatkannya.
Tidak hanya juara, Nuggets juga konsisten di kompetisi regular dan sangat dominan di playoff musimi ini.
Di kompetisi regular mereka menjadi yang teratas di Wilayah Barat rekor menang kalah 53-29 atau persentase kemenangan 64,6%. Mereka menjadi yang paling hebat di wilayah barat tapi masih kalah dengan catatan Milwaukee Bucks di wilayah timur yang persentase kemenangannya 70,7%.
Berbeda dengan Bucks yang malah loyo di playoff dan tersingkir di babak pertama playoff oleh Miami Heat, Denver Nuggets tampil luar biasa di playoff.
Di babak pertama playoff, Denver menjinakkan tim muda Minnesota Timberwolves dalam lima game, 4-1.
Lawan berat di semifinal wilayah barat, Phoenix Suns yang diperkuat dua superstar Devin Booker dan Kevin Durant, juga Chris Paul ataupun De Andre Ayton. Perlawanan sengit ditunjukkan Suns namun Nuggets sukses menang dalam enam game, skor 4-2.
Lawan berat kembali menunggu di final wilayah barat, LA Lakers yang diperkuat sang calon legenda LeBron James yang dibantu oleh duet sepadan Anthony Davis.