Kesuksesan Indonesia meraih medali emas cabang olah raga sepak bola pada SEA Games Kamboja 2023 disambut luar biasa.
Timnas U22 bagai pahlawan penghapus dahaga gelar persepakbolaan Indonesia disambut bak pahlawan. Ada arak-arakan khusus menyambut kedatangan mereka ke tanah air.
Ya meski arak-arakan itu juga diikuti oleh atlet cabang olah raga lain yang juga berprestasi di SEA Games Kamboja, namun poin utamanya tetap timnas sepakbola.
Ya okelah 32 tahun adalah waktu penantian yang sangat panjang, beberapa kali masuk final namun gagal maning dan gagal maning, sungguh menyakitkan...
Ditambah pula dalam persaingan di level senior (Piala AFF), tim nasionam Indoesia bahkan belum pernah jadi juara walau sering juga masuk final namun sama saja, gagal maning dan gagal maning...
Dalam hal prestasi, sepakbola Indonesia jadi begitu inferior bahkan di level Asia Tenggara. Kita selalu kalah dari Thailand, Vietnam dan Malaysia, bahkan juga dari Singapura kalau kita bicara gelar juara Piala AFF.
Kekalahan demi kekalahan itu dialami satu persatu hampir setiap terjadi event SEA Games maupun Piala AFF. Kepahitan yang konsisten dialami oleh seluruh suporter sepak bola Indonesia..
Dan yang namanya dalam satu kawasan regional, apa yang disebut dengan rivalitas itu sangatlah tinggi. Di liga-liga Eropa pun pertandingan derby akan selalu panas dan emosional.
Rivalitas tim dalam satu kawasan adalah satu hal yang berbeda. Ini bukan soal melulu tentang prestasi, ada gengsi diantara orang-orang yang sering berinteraksi (karena satu wilayah).
Jadi bisa dimaklumi kalau lalu terjadi euforia yang luar biasa saat timnas sepakbola bisa jadi juara SEA Games. Bisa dimaklumi karena ada sejarah rivalitas regional dan kegagalan berprestasi dalam kurun waktu yang lama. Ada faktor gengsi dan prestasi.