AS Roma menjamu AC Milan di Stadion Olimpico Roma. Tidak ingin kalah dan waspada dengan serangan balik Milan, pelatih Jose Mourinho mengusung strategi bertahan.
Tak mau lengah dengan strategi bertahan Roma, AC Milanb pun terlihat hati-hati dalam melakukan penyerangan. Jadilah pertandingan dua tim yang sama-sama penuh kehati-hatian dalam penyerangan.
Statistik pertandingan pun terlihat, keduanya bahkan hanya melesakkan satu shot on target sepanjang pertandingan.
Namun akhirnya pertandingan tetap berakhir seru dan dramatis. Penonton dipertontonkan drama dan keseruan pertandingan sepakbola setidaknya di lima menit akhir saat masuk injury time.
Menit 90+3 AC Milan kebobolan oleh gol striker Roma asal Inggris Tammy Abraham.
Berawal dari serangan balik akibat pemain Milan kehilangan bola di tengah lapangan, Mehmet Celik menggiring bola dengan cepat memasuki kotak penalti dan memberi umpan ke Abraham yang lalu menaklukkan Mike Maignan dengan tendangan mendatar.
Ajaibnya, Milan berhasil comeback di sisa waktu yang hanya tinggal sedikit. Rafael Leao mengirim umpan dari sisi kiri penyerangan Milan dan menemukan Alexis  Saelemakeers yang meneruskannya dengan sontekan pelan yang tidak mampu diantisipasi dengan baik dan benar olehg kiper Roma, Rui Patricio.
Ya, keseruan pertandingan bola baru dimulai setelah menit 90. Di medsos beberapa orang bilang bahwa 90 menit awal adalah latihan passing dan jogging dan baru menit 90+ pertandingan kompetitif dimulai.
Skor imbang 1-1, mengulangi hasil yang sama di pertemuan pertama di San Siro, kala itu kedua tim juga nernbagi satu poin dengan skor akhir 2-2.
Pertandingan pertama juga tidak kalah dramatisnya. AC Milan menguasai jalannya pertandingan dan sepertinya akan menang karena unggul 2-0 sampai menit-menit akhir pertandingan.
Namun, Roma berhasil comeback di lima menit akhir melalui Roger Ibanez menit 87 dan orang yang sama yang mencetak gol di Olimpico, Tammy Abraham, menitnya pun sama 90+3.