Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Setelah Sekian Lama, AC Milan Kembali ke Semifinal Liga Champions

19 April 2023   08:07 Diperbarui: 19 April 2023   15:01 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rafael Leao dan para pemain AC Milan lainnya merayakan hasil di kandang Napoli pada leg kedua perempat final Liga Champions 2022-2023. (Foto oleh Alberto PIZZOLI / AFP via kompas.com) 

Dua tim tersukses dalam sejarah Liga Champions, Real Madrid dan AC Milan sukses mencapai babak semifinal.

Madrid mencatatkan hasil identik, leg pertama dan kedua perempatfinal. Di Santiago Bernebeu mereka menang 2-0 atas Chelsea, dan di Stamford Bridge mereka meraih hasil yang sama. 

Agregat 4-0 menunjukkan Madrid memang terlalu kuat bagi Chelsea yang memang sedang dalam keadaan tidak baik saja setelah ditinggalkan oleh pemilik lamanya Roman Abramovich awal musim ini.

Milan juga hampir meraih hasil identik dengan leg pertama. Di San Siro mereka sukses unggul 1-0 dari Napoli. Dan di leg kedua di Stadion Diego Armando Maradona, Milan juga unggul 1-0 sampai menit 90 berlalu. 

Sampai kemudian Gol Victor Osimhen di masa tambahan waktu membuat skor 1-1. Untungnya pertandingan segera berlakhir dan Milan menang agregat 2-1.

Bagi fans Madrid, pencapaian semifinal adalah hal yang wajar karena tahun lalu bahken mereka adalah juaranya. tapi bagi fans Milan, ini adalah hal yang luar biasa karena setelah bertahun-tahun lamanya, baru tahun kemarin mereka kembali ke Liga Champions. Itupun terhenti di fase grup.

Tahun ini angan-angan fans Milan adalah minimal lolos ke fase knock out. Dan sekarang mereka sudah ada di semifinal, luar biasa tentunya...

Tak sia-sia di pertandingan terakhir Serie A Stefano Pioli merotasi sepuluh pemain intinya yang berbuah hasil draw melawan tim papan tengah Bologna.

Di pertandingan semalam, terutama lini belakang, konsentrasi sepanjang pertandingan pemain Milan benar-benar terjaga sehingga sulit bagi Napoli menciptakan sebuah peluang berbahaya.

AC Milan menurunkan starter yang sama persis saat leg pertama. Winning team yang diisttirahatkan Pioli di Serie A.

Napoli sendiri tidak diperkuat bek tengah Kim Min Jae dan gelandang bertahan Andre Frank Sambo Anguissa yang menjalani hukuman akibat akumulasi kartu kuning dan kartu merah. 

Namun, top skor mereka Victor Osimhen yang kemarin absen karena cedera, sudah kembali merumput dan siap menjadi juru gedor utama Napoli.

Babak pertama, Napoli yang tertinggal agregat langsung mengurung pertahanan Milan. Meski terus mengurung namun tidak banyak peluang berbahaya dihasilkan Napoli. Kotak penalti Milan tampak begitu kokoh dan penuh dengan pemain berkostum merah hitam.

AC Milan sukses melangkah ke smifinal (Foto: Getty Images via goal.com)
AC Milan sukses melangkah ke smifinal (Foto: Getty Images via goal.com)

Sebaliknya, meski ditekan Milan justru menghasilkan tiga ancaman berbahaya ke gawang Napoli pada babak pertama. Dua peluang berhasil digagalkan kiper Alex Meret dan satu jadi gol.

Menit 20 Milan berpeluang besar memperbesar agregat setelah Rafael Leao dilanggar Mario Rui dinkotak penalti. Wasit menunjuk titik penalti untuk Milan.

Olivier Giroud menjadi eksekutor dan tendangan kaki kirinya diantisipasi dengan baik oleh Alex Meret. Giroud pun tertunduk lesu.

Beberapa menit berselang, kesalahan pemain belakang Napoli membuat Giroud kembali mendapat peluanh shoot didalam kotak penalti. Kembali Meret menggagalkannya, kali ini denhan kakinya.

Selanjutnya, berawal dari kesalahan pemain depan Napoli, Rafael Leao mendapatkan bola yang langsung ia bawa lari melewati semua pemain Napoli yang mengejarnya. Leao membawa bola dari area pertahanan ssndiri sampai kotak penalti lawan.

Pemain terakhir yang ia kelabuhi adalah kiper Alex Meret yang mencoba menutup ruang. Namun Leao mengumpannya ke Giroud yang dengan tenang meneruskan bola ke gawang yang sudah tidak dijaga dengan sempurna oleh kipernya.

Dol oleh Olivier Giroud dan kegagalan penalti terbayarkan. Babak pertama berakhir dengan Milan menambah keunggulan agregat jadi dua gol.

Babak kedua, tak jauh beda dengan babak pertama. Serangan bertubi-tubi Napoli tidak mampu menciptakan gol ke gawang Mike Maignan.

Pemain Milan seperti sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh penyerang Napoli, dan akurasi tendangan dari Kvicha Kvaratskheila maupun Hirving Lozano masih jauh dari harapan.

Sementara Osimhen jarang mendapatkan kesempatan. Crossing-crossing pemain Napoli banyak yang dimentahkan oleh bek Milan.

Tusukan ke dalam kotak penalti yang dilakukan oleh Kvatatskheila sering diakhiri shooting yang melebar.

Sampai kemudian Napoli mendapat kesempatan melalui tendangan penalti. Fikayo Tomori melakukan handsball di kotak penalti saat terjatuh kala mencoba menghalau bola.

Kvicha Kvaratskheila yang menjadi eksekutor penalti, padahal malam itu tendangannya selalu kurang akurat. 

Maignan melakukan apa yang dilakukan Meret di babak pertama, menghalau tendangan penalti. Sekali lagi, Mike Maignan tampil sebagai penyelamat AC Milan.

Napoli baru bisa mencetak gol di menit 90+3 saat umpan pemain pengganti, Giacomo Raspadori disambut dengan sundulan tajam striker terbaik Serie A musim ini, Victor Osimhen.

Tidak ada lagi waktu tersisa, Napoli pun harus menerima skor 1-1 di kandang yang berarti mereka kalah 1-2 dalam agregat. Dan seperti yang dulu sering terjadi, AC Milan yang lalu mewakili Italia di semifinal Liga Champions.

Bagi Napoli sendiri, pencapaian sampai perempatfinal juga sudah melebihi ekspektasi awal. Namun melihat sepak terjang mereka yang begitu perkasa di Serie A, kalah dari Milan di perempat final jadi tampak begitu menyakitkan.

Di antara semua tim Italia, Napoli adalah tim yang penampilannya paling enak ditonton dan paling menjanjikan bisa bersaing dengan tim kuat Eropa lainnya.

Namun demikianlah, AC Milan nyatanya bisa lebih baik dari mereka dalam setidaknya tiga pertandingan terakhir. Dan untuk urusan semifinal, Liga Champions nama AC Milan memang terlihat lebih pas sampai di sana.

Ya setelah sekian lama, terakhir tahun 2007, akhirnya AC Milan kembali ke semifinal Liga Champions. Meski dengan skuad yang masih jauh jika dibandingkan dengan jaman trio Belanda, atau jaman Shevchenko atau Kaka.

Namun, dua tahun belakangan fans Milan bisa cukup berbangga hati. Tahun lalu juara Liga Italia dan tahun ini sudah sampai semifinal Liga Champions, meski masih ada PR untuk bisa bertahan di empat besar Serie A.

Sementara itu...

Pertandingan lain di Stamford Bridge, dua gol Rodrygo sukses mengantar Real Madrid lolos ke semifinal dengan hasil yang sempurna, mencetak empat gol di dua pertandingan serta selalu cleansheet di dua pertandingan tersebut.

Comeback manis Carlo Ancelotti dan Thibaut Courtouis ke Stamford Bridge. Dan sekali lagi, hasil yang pahit buat Chelsea yang selama semusim ini memang akrab dengan hasil pahit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun