Manchester United melanjutkan petualangannya berjibaku dengan tim-tim asal Spanyol di Liga Eropa.
Setelah satu grup dengan Real Sociedad di fase penyisihan. Lalu playoff melawan Barcelona yang tergusur dari Liga Champions. Di 16 besar meladeni Real Betis, dan sekarang saatnya perempatfinal menghadapi mbahnya Kompetisi Liga Eropa, Sevilla.
Ya, tim terbaik Spanyol jelasa Barcelona dan Real Madrid. Namun, untuk Liga Eropa bukan Barcelona atau Real Madrid yang jagoan karena memang tempat mereka memang biasanya bukan di situ.
Jagoan Liga Eropa adalah Sevilla. Tengoklah daftar juara Liga Eropa, Sevilla bahkan pernah hattrick tiga tahun berturut-turut juara turnamen ini dari 2014 sampai 2016. Mereka juara lagi di tahun 2020. Mereka juga pernah back to back juara di 2006 dan 2007.
Ya, turnamen ini memang semacam "rumah" bagi Sevilla. Dan terbukti, melawan dedengkot Liga Eropa ini sangatlah tidak mudah buat Manchester United.
MU yang sudah unggul dua gol di babak pertama, tidak mampu menambah gol dari begitu banyak peluang. Lalu Raphael Varane cedera dan harus diganti Harry Maguire di awal babak kedua.
Lalu Lisandro Martinez juga ikut cedera dan harus ditarik keluar saat Erik Ten Hag sudah melakukan lima pergantian. Artinya MU tidak bisa lagi mengganti pemain dan harus bermain sepuluh pemain saat Lisandro keluar. Padahal itu adalah saat Sevilla sedang garang-garangnya mengejar ketertinggalan.
Puncaknya adalah dua gol bunuh diri dari Tyrell Malacia dan tentu saja Harry Maguire. Malam yang awalnya seperti mudah buat MU tapi lantas jadi serba salah.
Dan, Harry Maguire memang identik dengan blunder. Entahlah, sepanjang babak kedua Maguire bermain baik tapi tetap saja ia akhirnya menjadi biang kerok MU gagal menang.
Di luar kendalinya bola sundulan striker Sevilla yang harusnya off target malah membentur kepalanya yang lalu membelokkan arah bola dan masuk ke gawang De Gea. Sungguh Maguire yang malang, medsos sudah ramai dengan bully-an kepadanya.
Marcus Rashford yang masih cedera hanya bisa menyaksikan teman-temannya berlaga dari tribun penonton. Posisi penyerang dipercayakan Ten Hag pada Anthony Martial dibantu Jadon Sancho dan Antony di sayap kanan kiri.
Casemiro yang menjalani sanksi di laga domestik Inggris kembali bisa bermain di Eropa memperkuat lini tengah United bersama Marcel Sabitzer dan Bruno Fernandes.
Di belakang, Aaron Wan Bissaka dan Tyrell Malacia menggantikan Diogo Dalot dan Luke Shaw di posisi fulback. Di bek tengah duet centerback Raphael Varane dan Lisandro Martinez yang jadi starter.
Di kubu Sevilla ada kiper kesayangan kita semua saat Piala Dunia 2022, vokalis U2Â Bono, kiper timnas Maroko.
Beberapa nama familiar yang diturunkan ada duo fullback timnas Argentina Marcos Acuna dan Gonzalo Montiel. Di tengah ada nama Ivan Rakitic dan Erik Lamela. Alumni Piala Dunia 2022, gelandang serang Argentina Papu Gomez dan striker Maroko Youssef En Nasyri turun dari bangku cadangan.
Pertandingan baru berlangsung dan Jadon Sancho sudah langsung mencetak gol di menit awal, sayang dia ketahuan offside. Gol dianulir.
Babak pertama United sudah unggul 2-0. Dua gol dicetak Marcel Sabitzer. Gelandang Austria tersebut dua kali lolos didalam kotak penalti meneruskan umpan Bruno Fernandes untuk gol pertama dan assist Anthony Martial untuk gol kedua. Keduanya ia lakukan dengan kaki kiri.
Meski unggul 2-0 namun permainan MU tidaklah sedemikian bagus.
MU memang efektif dalam penyerangan dan solid dalam menghalau serangan lawan. Namun mereka juga sering secara mudah kehilangan bola, salah umpan dan kesulitan keluar dari pressing pemain Sevilla.
Casemiro selain berfungsi ssbagai pemecah serangan lawan juga berhasil memproduksi dua kartu kuning untuk Sevilla, Ivan Rakitic dan Erik Lamela yang melanggarnya.
Pelanggaran Lamela sebenarnya cukup keras, bisa saja ia menerima kartu merah kalau sedang apes. Tapi memang malam itu yang apes memang MU.
Apes buat MU, Bruno Fernandes juga mendapat kartu kuning. Kabar buruknya, kartu kuning tersebut membuat ia akan absen di leg kedua nanti. Fans MU harus siap dengan hal yang jarang terjadi di beberapa musim terakhir, MU tanpa Bruno disebuah laga penting.
Akhir babak pertama David de Gea membuat penyelamata penting menghalau sundulan pemain Sevilla menyambut tendangan penjuru.
Babak kedua Sevilla memasukkan Jesus Navas. Sepertinya memang pelatih Sevilla tahu kelemahan MU malam ini ada di Malacia. Dan memang Tyrell Malacia sangat sering membuat kesalahan, baik dalam bertahan maupun menyerang.
Gol pertama Sevilla juga berawal dari Malacia yang sempat termangu melihat bola, tidak sat-set sehingga membuat Navas bisa menyambarnya. Bola membentur Malacia dan gagal diselamatkan De Gea.
Awalnya, semua seperti terlihat baik saja di babak kedua buat MU. Pertandingan berlangsung agak lambat dan MU beberapa kali punya peluang berbahaya. Tendangan Antony mengenai mistar, dan semua peluang MU gagal jadi gol.
Sampai kemudian terjadi gol bunuh diri dua kali dalam delapan menit di akhir laga. Bahkan di menit-menit akhir fans MU sudah cukup bisa lega tidak lahir gol ketiga Sevilla. Di akhir pertandingan, MU benar-benar terdesak.
Leg kedua tentu lebih tidak mudah buat MU. Motivasi Sevilla bermain di kandang plus bekal hasil comeback di Old Trafford tentu kian membakar semangat anak-anak Sevilla.
Leg kedua benar-benar jadi ujian buat MU sebagai tim besar. Bermain tanpa Bruno, kemungkinan tanpa Lisandro, juga Varane juga Rashford, juga Garnacho...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H