Sahur istimewa pagi dini hari tadi, ditemani dua laga leg pertama perempat final Liga Champions.
Dua tim mencatat hasil signifikan di dua laga tersebut. Tuan rumah Manchester City menang besar 3-0 atas tamunya Bayern Munchen, sementara Inter Milan secara mengejutkan mengalahkan tuan rumah Benfica 2-0.
Kita mulai dari Etihad Stadium.
Dua tim yang pantas bertemu di final harus saling baku hantam di fase perempat final Liga Champions musim ini. Manchester City dan Bayern Munchen.
Pep Guardiola menurunkan empat pemain yang berposisi asli sebagai centerback. Mereka adalah Manuel Akanji, John Stones, Ruben Dias dan Nathan Ake. Formasi yang ia gunakan adalah 3-2-4-1. Weh, ini dia, empat centerback kok formasi 3-2-4-1?
Namun memang, empat orang tersebut memiliki fungsi yang mobile, tidak melulu bek tengah. Nathan Ake sudah lama diplot jadi bek kiri, semalam pun ia lebih banyak beroperasi layaknya fullback kiri.
Pun dengan Akanji di sisi kanan, dan John Stones yang banyak didorong ke depan menemani Rodri di posisi gelandang bertahan.
Di belakang penyerang Erling Haaland, ada kwartet gelandang serang: Bernardo Silva, Kevin De Bruyne, Ilkay Gundogan dan Jack Grealish.
Sementara dari sisi Bayern Munchen, mantan City yang baru bergabung ke Bayern pertengahan musim ini, Joao Cancelo baru turun di akhir babak kedua. Juga dengan eks bintang Liverpool Sadio Mane.
Tidak adanya Eric Maxim Choupo Moting membuat Bayern bermain tanpa striker murni, peran false nine dimainkan oleh Serge Gnarby ditopang oleh Jamal Musiala dan dua sayap: Kingsley Coman dan eks Manchester City lainnya, Leroy Sane.
Manchester City mengambil inisiatif penyerangan di babak pertama namun mereka jelas terlihat tidak nyaman oleh pressing Bayern.
Konsentrasi menjadi hal penting bagi kedua tim. Sebuah kesalahan dalam penyerangan akan menjadi serangan balik yang berbahaya dari lawan.
City unggul di babak pertama lewat sebuah tendangan jarak jauh dari gelandang bertahan Rodri.
Striker City Erling Haaland tidak terlalu terlihat di babak pertama, hanya satu peluang berbahaya yang ia dapat dan itupun dengan mudah bisa diantisipasi dengan baik oleh Yan Sommer, kiper Bayern.
Sommer sendiri bermain baik di babak pertama menghalau serangan-serangan City.
Tertinggal satu gol, Bayern langsung tancap gas di awal babak kedua. Baru empat menit babak kedua berjalan, kiper Man City Ederson Moraes dipaksa harus melakukan dua penyelamatan.
Pertandingan berlangsung berimbang, dengan Bayern mulai mengandalkan tendangan jarak jauh yang beberapa kali cukup efektif meneror gawang Ederson.
Sampai kemudian sebuah blunder fatal dilakukan oleh bek Bayern Dayot Upamecano saat kehilangan bola di area pertahanan sendiri.
Aksi curanbol alias pencurian bola tersebut dilakukan oleh Jack Grealish yang kemudian memberikan umpan back heel pada Erling Haaland.
Pikir saya bola pasti langsung dishoot oleh Haaland, lha wong striker. Tapi Haaland tidak langsung menembak bola tersebut, ia mengirim umpan lambung pada Betnardo Silva yang dengan ajib mnyundul bola dengan keras tanpa mampu diantisipasi dengan baik dan benar oleh Yan Sommer.
Assist Haaland dan gol Bernardo Silva membuat City unggul 2-0 di menit 70.
Tak puas dengan assist, Haaland akhirnya mencetak gol. Mendapatkan umpan dari sundulan John Stones, cocoran bola Haaland pada menit 76 tak kuasa dihalau Yan Sommer, kiper asal Swiss yang sebenarnya tampil tidak buruk namun harus menerima kenyataan gawangnya dibobol tiga kali.
Gol kesebelas Haaland dari tujuh penampilannya di Liga Champions musin ini.
Di pertandingan lain, Inter Milan membuat kejutan dengan berhasil menaklukkan tuan rumah Benfica.
Ya, hal yang cukup mengejutkan karena musim ini penampilan Benfica sangat luar biasa. Di fase grup mereka bahkan jadi juara grup, padahal ada PSG dan Juventus di grup tersebut.
Di Liga Portugal pun Benfica masih kokoh berada di puncak klasemen sampai dengan pekan ke-27 dengan keunggulan tujuh poin dari peringkat kedua FC Porto.
Hal tersebut berbeda jauh sengan Inter Milan yang saat ini bahkan terlempar dari empat besar Serie A. Peringkat lima adalah posisi mereka di klasemen Serie A musim ini. Inter bahkan selalu gagal meraih kemenangan di empat laga terakhir, mereka tiga kali kalah beruntun dan draw 1-1 melawan Salernitana di akhir pekan kemarin.
Namun, penampilan buruk di Serie A, tidak lantas berimbas di leg pertama perempat final dini hari tadi.
Gol sundulan Nicolo Barella dan penalti Romelu Lukaku mengantarkan Inter Milan membuka asa besar untuk lolos ke semifinal.
Bekal keunggulan dua gol jelas menjadi modal besar buat menjalani laga leg kedua di Milan.
Di atas kertas, Manchester City dan Inter Milan memiliki kans besar untuk loloa ke semifinal berkat hasil laga leg pertama ini. Namun demikian, segala sesuatu tentu masih bisa terjadi. Urusan come back mengomback kita tahu sering terjadj di fase knockout Liga Champuons.
Jadi ya, City dan Inter berada di atas angin sementara Bayern dan Benfica harus bekerja keras di leg kedua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
