Gelandang bertahan asal Brasil, Casemiro absen dalam pertandingan penting Premier League saat Manchester United dikalahkan Arsenal dengan skor 2-3. Meski kekalahan dari Arsenal terjadi karena permainan Arsenal secara tim yang memang lebih baik, namun ketidakhadiran Casemiro jelas terasa kala itu.
Lini tengah MU tampak jelas gagal mengimbangi kecepatan dan kreativitas gelandang-gelandang Arsenal. Thomas Partey jadi tampak begitu kokoh dan Marten Odegaard jadi leluasa mengalirkan bola hingga penyerang Arsenal tampak begitu gampang mengacak-acak kotak penalti MU. Pun dari sisi penyerangan MU, aliran bola kedepan juga bermasalah.
Musim ini peran Casemiro di lapangan tengah MU sangat vital. Sebagai gelandang bertahan ia berfungsi sebagai pemutus serangan lawan sekaligus mengalirkan bola kedepan untuk memulai serangan.
Pada pertandingan melawan lawan Reading dalam gelaran putaran keempat Piala FA, Minggu dini hari (29/1) ia juga menunjukkan peran yang lain. Casemiro jadi pencetak gol, dan tidak hanya satu gol, dua gol ia borong untuk membantu MU lolos ke 16 besar Piala FA.
Laga Man United versus Reading dilangsungkan di markas MU di Stadion Old Trafford.
Meski tengah pekan kemarin berlaga di semifinal Piala Liga namun pelatih Erik Ten Hag tidak mau ambil risiko dan tetap menurunkan pemain utama yang ia miliki.
Yang sedikit berbeda adalah hadirnya Harry Maguire di lini belakang, ia menemani Victor Lindelof di posisi bek tengah. DI bek kanan Diogo Dalot masih cedera sehingga Aaron Wan Bissaka masih jadi pilihan utama, sementara bek kiri masih diisi oleh Tyrell Malacia.
Susunan pemain tengah dan depan full team. Duet lapangan tengah Casemiro dan Christian Eriksen. Antony di sisi serang kanan, Bruno Fernandes di tengah dan Marcus Rashford di pos kiri penyerangan. Wout Weghorst sendirian sebagai striker di tengah..
Lawan United adalah Reading yang saat ini menempati peringkat 16 Divisi Championship alias kasta kedua Liga Inggris.
Ada wajah familiar dari tim Reading ini bagi Old Traffor. Dia adalah sang pelatih, Paul Ince yang tak lain adalah pemain Manchester United di era Sir Alex Ferguson awal 90an.
Dalam skuad Reading juga terdapat nama-nama yang cukup familiar seperti striker Andy Carroll yang mantan pemain Liverpool. Ada juga Baba Rahman yang statusnya saat ini masih pemain Chelsea namun dipinjamkan kemana-mana sampai sekarang main di Reading. Ada juga Shane Long mantan striker Southampton yang turun dari bangku cadangan. Ada juga anak Paul Ince, Tom Ince yang mengenakan jersey bernomor punggung 10.
Secara kualitas, MU jelas jauh di atas Reading, main di kandang pula. Namun ini Piala FA, turnamen yang sering mendatangkan banyak kejutan.
Dan terbukti, meski menguasai laga namun babak pertama MU kesulitan membongkar pertahanan Reading. Serangan dari sisi kanan melalaui Antony dan Wan Bissaka, dari kiri melalui Rashford semua gagal diselesaikan dengan tuntas. Dari lapangan tengah, Casemiro, Eriksen dan Bruno. Juga umpan lambung langsung dari belakang semua mentok oleh barisan pertahanan dan kiper Reading.
Babak pertama para pemain United mengejar gol pertama yang tak jua lahir. Satu gol tercipta oleh sundulan Rashford setelah memanfaatkan umpan sundulan Wout Weghorst. Sayangnya gol tersebut dianulir wasit setelah Weghorst dianggap offside oleh VAR saat berlari mengejar bola sebelum menyundulnya ke arah Rashford.
Selama babak pertama MU melakukan 15 shot, hanya 2 yang on target dengan 80% penguasaan bola dan nol gol.
Harus menunggu sampai babak kedua gol yang dinanti tercipta pada menit 54. Kerja sama duo Brazilian membidani sebuah gol yang cantik.
Umpan terobosan Antony diselesaikan dengan baik oleh Casemiro yang menusuk ke kotak penalti. Sebuah congkelan bola yang berkelas dari Casemiro melewati kiper dan memecah kebuntuan United.
Gol pertama yang keren, gol kedua tak kalah kerennya. Kembali Casemiro, kali ini dari jarak yang sangat jauh, dari luar kotak penalti. Sebuah tendangan tidak terlalu keras berbelok arah setelah coba diantisipasi oleh bek Reading lalu meluncur manis masuk ke gawang. Brace buat Casemiro.
Gol ketiga juga tak kalah kerennya. Kali ini gelandang bertahan asal Brasil lainnya, Fred di menit 66. Fred yang masuk menggantikan Eriksen membuat gol ketiga dengan cara yang istimewa, melalui backheel mengecoh kiper Reading.
Selain mencetak gol, Casemiro juga memaksa Reading harus bermain dengan 10 pemain. Sebuah tekel telat Andy Carroll kepadanya berbuah kartu kuning kedua di menit 65, satu menit sebelum gol Fred, Carroll harus keluar dari lapangan.
Meski mencetak tiga gol, namun gawang United juga bobol di pertandingan ini. Menit 72 Reading memperkecil skor menjadi 3-1.
Catatan buat pertahanan MU karena gol Reading terjadi dengan begitu mudah. Amadou Mbengue dengan begitu bebas melakukan sundulan menyambut umpan tendangan penjuru dengan tanpa gangguan sama sekali dari pemain bertahan MU.
Manchester United lolos ke 16 besar Piala FA dan menjadi tim yang masih bertahan di empat kompetisi: Premier League, Piala FA, Piala Liga (Carabao) dan kompetisi Eropa (Liga Eropa).
Jadwal MU kedepan akan begitu padat. Tengah pekan ini mereka akan kembali melawan Nottingham Forest di leg kedua semifinal Piala Liga.
Pada momen ini, kedalaman skuad sangat dibutuhkan. Dalam laga melawan Reading, barisan pemain pelapis seperti Alejandro Garnacho, Facundo Pellistri, Anthony Elanga maupun Kobbie Mainoo masuk di babak kedua. Belum ada nama Jadon Sancho dalam daftar pemain cadangan MU.
Jadwal Liga Eropa juga kembali bergulir bulan Februari, dan MU akan bertemu Barcelona. Sebuah tantangan nyata bagi Erik Ten Hag menjalani bulan Februari yang begitu padat dan kompetitif.
