Laga leg kedua semifinal Piala AFF 2022 para penyerang tim nasional Indonesia tidak banyak membuang-buang peluang. Lha iya lah, gak banyak peluang dibuang lha wong peluangnya saja gak bisa dibuat, apa yang mau dibuang? Eaa...
Kalau kemarin-kemarin saya jengkel sama timnas gegara sering buang banyak peluang, di semifinal leg kedua ini sedikit berbeda. Timnas kali ini tidak banyak membuang peluang. Sayangnya bukan karena penyerang kita yang tajam, namun karena memang jumlah peluangnya yang minim.
Jangankan mencetak gol, membuat peluang saja begitu sulitnya. Sembilan puluh menit waktu pertandingan, tak sekalipun pemain Indonesia mampu melepaskan tembakan tepat sasaran yang mengancam gawang Vietnam. Ya, kiper Vietnam di pertandingan semalam memainkan laga semifinal dengan santuy.
Kurangnya kreativitas sangat terlihat jika tim nasional bertemu dengan lawan yang punya organisasi dan disiplin yang baik, seperti Vietnam.
Dua kali kecolongan gol di menit awal membuat Indonesia kalah 0-2 dari tuan rumah Vietnam dan sekali lagi harus tersingkir di Piala AFF.
Pelatih Shin Tae Yong berargumentasi bahwa biang kekalahan timnas Indonesia adalah pemain yang kurang mampu beradaptasi dan kurang konsentrasi dalam bertahan.
Gol pertama terjadi akibat pemain yang belum beradaptasi dengan kondisi lapangan yang jauh berbeda dengan Stadion Gelora Bung Karno. Dengan kata lain, STY bilang kalau kualitas lapangan di Stadion My Dinh kualitasnya kurang baik, dan memang iya.
Lalu gol kedua, katanya terjadi karena kurangnya konsntrasi pemain dalam melakukan pengawalan. Dan memang betul, itu si Nguyen Tien Linh terlalu dibiarkan oleh para pemain kita, dalam situasi sepak pojok yang seharusnya bisa diantisipasi karena sudah sering dipersiapkan dalam latihan.
Tapi meski apa yang dikatakan STY benar, penyebab utama timnas kalah adalah tidak mampu bikin gol. Ya seperti kata Coach Justin, jika anda kemasukan dua gol tapi bisa mencetak tiga gol you still win the game.
Dan nyatanya tak sebiji gol pun yang mampu dicetak dalam dua leg semifinal, dua kali 90 menit lawan Vietnam. Di leg kedua bahkan peluang emas pun tak berhasil dibikin. Selain tumpul, lini penyerangan timnas Indonesia juga minim kreativitas.