Belanda vs AS dan Inggris vs Senegal akan menjadi dua diantara delapan partai 16 besar Piala Dunia Qatar 2022. Keempat negara tersebut merupakan wakil dari grup A dan B yang telah menyelesaikan pertandingannya.
Belanda sukses menjuarai grup A setelah di pertandingan terakhir berhasil mengalahkan tuan rumah Qatar dengan skor 2-0.
Bagi Qatar, kekalahan ini membuat mereka menjadi tuan rumah pertama yang kalah di semua laga yang dimainkannya. Sungguh tuan rumah yang baik dan bijaksana yang selalu mengalah pada tamunya. Skor kekalahannya pun selalu  sama, dengan selisih dua gol. Selain baik, mereka juga adil rupanya. Eaaa....
Belanda sebenarnya menjalani laga terakhirnya dengan dibayangi dua penampilan yang kurang memuaskan dalam laga sebelumnya. Meski menang lawan Senegal namun permainan Belanda sangat jauh dari performa terbaiknya. Dan di pertandingan kedua melawan Ekuador pemnampilan Belanda malah lebih buruk lagi dan beruntung bisa tidak sampai kalah dari Ekuador di laga itu.
Tim Belanda memang seolah-olah sedang melakukan penyesuaian. Makin ke sini Van Gaal seperti sudah mulai menemukan formasi tim terbaiknya.
Perubahan selalu terjadi di tiap laga. Di posisi tiga center back, di laga awal yang diturunkna adalah Matthijs de Ligt, Virgil van Dijk dan Nathan Ake. Di dua pertadingan berikut posisi De Ligt digantikan Jurrien Timber. Sepertinya Van Gaal sudah fix merasa Timber lebih cocok berada di sebelah kiri Van Dijk.
De Ligt memang cara bermainnya dan fungsinya lebih mirip dengan Virgil Van Dijk, dengan demikian ia lebih pas untuk menjadi pelapis Van Dijk.
Di posisi tengah untuk pemain yang menjadi pendamping Frenkie de Jong, Van Gaal memainkan tiga pemain berbeda sebagai starter. Saat menghadapi Senegal ia memainkan Stephen Berghuis lalu digantikan oleh Teun Koopminers di laga melawan Ekuador dan pertandingan terakhir grup A menghadapi Qatar yang diturunkan di awal adalah Marten de Roon.
Untuk pertama kalinya penyerang Barcelona Memphis Depay dimainkan dari awal menemani Cody Gakpo.
Menghadapi Qatar, penampilan Belanda terlihat membaik. Faktor Qatar yang lebih lemah dibandingkan Senegal dan Ekuador? Atau Van Gaal yang sudah menemukan format terbaiknya dan beradaptasi dengan iklim dan psikologis Piala Dunia Qatar? Mungkin keduanya.