Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jerman Gagal Menang dan Spanyol Belum Pasti

28 November 2022   05:46 Diperbarui: 28 November 2022   07:24 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak seperti Argentina, Jerman gagal memenangkan pertandingan keduanya setelah kalah di laga pertama.

Namun demikian meski hanya mampu bermain imbang 1-1 menghadapi Spanyol, Jerman masih punya peluang lolos ke 16 besar. Jerman paling tidak berharap bisa jadi runner up grup E.

Membutuhkan kemenangan, Jerman melakukan sedikit perubahan di susunan pemain starter yang diturunkan lawan Spanyol.

Kai Havertz yang saat melawan Jepang dipercaya mengisi posisi penyerang tengah kali ini ditempatkan di bangku cadangan.

Pelatih Hansi Flick mendorong Thomas Muller lebih kedepan mengisi posisi yang ditinggal Havetz. Ilkay Gundogan juga didorong kedepan di belakang Muller.

Sementara posisi semula Gundogan diisi oleh Leon Goeretzka. Jadilah lapangan tengah dan penyerangan Jerman diisi oleh lima pemain Bayern Munchen (Goeretzka, Kimmich, Musiala, Gnarby dan Muller) plus Gundogan.

Meski Jerman memburu kemenangan, namun Spanyol yang justru memulai pertandingan dengan agresif. Penguasaan bola dikuasai Spanyol. Dani Olmo dan Ferran Torres beberapa kali mendapatkan peluang berbahaya yang gagal dikonversi jadi gol.

Menjelang akhir babak pertama, Jerman mengejutkan Spanyol lewat tandukan keras Antonio Rudiger memanfaatkan tendangan bebas dari sisi kiri pertahanan Spanyol. Kiper Unai Simon hanya terpana menyaksikan kerasnya sundulan Rudiger membobol gawangnya.

Suporter dan pemain Jerman merayakan gol, tapi tunggu dulu...

Wasit memberi kode bahwa harus dicek VAR dulu. Hasil cek, offside, gak jadi gol. Skor 0-0 mengakhiri babak pertama.

Babak kedua Alvaro Morata yang masuk di babak kedua justru yang lebih dulu mencetak gol buat Spanyol. Sontekannya memanfaatkan umpan Jordi Alba dari sisi kiri tak dapat dicegah kiper Manuel Neuer. Gol untuk Spanyol dan Jerman dalam masalah besar.

Jerman merespon dengan memasukkan Leroy Sane dan striker Niclas Fullkrug.

Ajaibnya, striker Werder Bremen yang asing sekali namanya inilah yang memecah kebuntuan Jerman. Tendangan keras Fullkrug dari dalam kotak penalti memanfaatkan penetrasi Jamal Musiala menghujam mantap ke gawang Unai Simon. Skor imbang 1-1.

Pertandingan berakhir dan Jerman berbagi satu poin dengan Spanyol. Bukan hasil yang diinginkan keduanya.

Di pertandingan lain grup E Jepang secara mengejutkan dikalahkan oleh Kosta Rika dengan skor 1-0 dan gagal melanjutkan hasil positif di pertandingan pertama saat dengan gagahnya mereka mengalahkan Jerman.

Padahal lawannya "hanya" Kosta Rika yang baru saja dibuat babak belur kalah 0-7oleh Spanyol. Padahal satu kemenangan akan membuat peluang Jepang jadi sangat besar untuk lolos ke fase 16 besar. Padahal semua orang banyak yang mengunggulkan Jepang akan menang dari Kosta Rika.

Tapi ya, di lapangan memang apapun bisa terjadi. Kosta Rika mampu mencetak gol dari shot on goal pertama dan satu-satunya di pertandingan itu.Sebaliknaya Jepang sepanjang laga menguasai permainan dan melakukan penyerangan tapi bola tetap tidak mau masuk ke gawang Keylor Navas.

Jepang memasuki laga dengan sangat percaya diri, bisa dilihat dari bagaiman Nagatomo dengan ekspresinya yang menyala-nyala. Pun juga suporter Jepang. Bahkan penjual cilok yang tadi pagi saya tanya pun yakin Jepang bakal menang malam ini. Pun juga dengan susunan pemain dari pelatih Moriyasu. Kesannya malah terlalu percaya diri.

Moriyasu merombak starting eleven saat menang lawan Jerman.Di bek kanan Hiroki Sakai digantikan Miki Yamane. Di tengah Ao Tanaka digantikan oleh HIdemasa Morita. Trio penyerang Takefisa Kubo, Junya Ito dan Daizen Tamada digantikan oleh Ritsu Doan, Yuki Soma dan Ayase Ueda.

Tak ada yang salah dengan rotasi, tapi dari lima pergantian starter hanya Ritsu Doan yang pada pertandingan pertama masuk sebagai pemain pengganti. Empat pemain lain sama sekali tidak main dalam kemenangan lawan Jerman. Sebuah kepercayaan diri yang amat tinggi dari seorang pelatih.

Jepang dan Kosta Rika pun jadi memiliki poin yang sama, tiga poin hasil dari dua pertandingan dengan satu kali menang dan satu kali kalah. Padahal sebelumnya bak bumi dan langit, Jepang begitu perkasa mengalahkan Jerman dan Kosta Rika jadi pesakitan yang luluh lantah oleh sebuah kekalahan memalukan. Begitulah.

Posisi klasemen grup E saat ini Spanyol memimpin dengan empat poin diikuti Jepang dan Kosta Rika masing-masing tiga poin dan Jerman di paling bawah dengan satu poin. Empat tim masih punya peluang lolos.

Kemenagan atas Kosta Rika akan memungkinkan Jerman lolos ke 16 besar. Bahkan Spanyol pun belum pasti lolos walaupum peluang mereka sangat besar karena sudah dapat empat poin plus tabungan gol yang dahsyat karena menang besar di laga perdana.

Bahkan apabila Jepang mampu mengalahkan Spanyol dan Kosta Rika menumbangkan Jerman, maka Jepang dan Kosta Rika yang akan lolos. Dan itu masih mungkin terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun