Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Inggris Seri, Grup B Masih Seru Sampai Akhir

26 November 2022   09:23 Diperbarui: 26 November 2022   09:46 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duel Inggris vs Amerika Serikat berakhir 0-0 (Foto: AP Photo/Abbie Parr via bola.net)

Laga kedua grup B, Inggris lawan Amerika Serikat, skuad Inggris yang diturunkan sama persis dengan line up saat pertandingan pembuka menghadapi Iran.

Sepertinya memang Gareth Southgate puas dengan performa para pemainnya pada pertandingan pembuka. Ya, menang dengan skor fantastis 6-2 wajar kalau puas. "Don't change a winning time", mungkin itu yang dipegang bapak Gareth Southgate ini.

Duo Harry yang dikhawatirkan kebugarannya ternyata main dari awal. Harry Kane dan Harry Maguire yang saat melawan Iran ditarik karena faktor kebugaran ternyata bisa jadi starter lagi saat melawan AS.

Tidak seperti saat melawan Iran, kali ini Inggris tidak bisa berpesta gol. Boro-boro berpesta, satu gol pun tidak bisa mereka cetak ke gawang AS. Dan untungnya AS pun tidak bisa membobol gawang Jordan Pickford.

Dibanding melawan Iran performa Inggris memang jauh menurun. Tentu AS sendiri juga tampil maksimal, disiplin dalam bertahan, cepat dalam menyerang dan mentalitas spartan yang berani bertarung.

Dari skor pun jelas beda jauh, saat melawan Iran Inggris sanggup membuat enam gol namun tak sebiji golpun mampu mereka cetak ke gawang AS. Bahkan serangan-serangan AS umumnya lebih berbahaya dibanding Inggris.

Statistik pertandingan memang menunjukkan Inggris menguasai 56% penguasaan bola dibanding AS yang hanya kebagian 44%. Namun kualitas penguasaan bola Inggris itu banyak berupa umpan-umpan pelan di daerah pertahanan sendiri, umpan-umpan back pass dari penyerang ke gelandang, dari gelandang kepada bek juga dari bek ke kiper.

Inggris seperti malu-malu masuk ke pertahanan AS yang selalu siap siaga menerkam dan merebut bola.

Sebaliknya penguasan bola AS banyak yang berupa serangan balik cepat ke gawang Inggris. Untung bagi Inggris, serangan tersebut seringkali diakhiri dengan shot yang tidak akurat ataupun bisa diantisipasi oleh pertahanan Inggris. Beberapa diantaranya jadi tendangan sudut, statistik mencatat AS mendapatkan tendangan corner sebanyak tujuh kali, lebih banyak dari Inggris yang hanya tiga kali.

Dari sisi tembakan, Inggris mencatat delapan kali dengan tiga kali diantaranya tepat sasaran. Sedangkan AS membuat sepuluh kali tembakan dengan hanya satu kali yang on target. Meski Inggris mencatat tiga kali tembakan on target namun tak satu pun dari tiga tersebut benar-benar mengancam atau membuat kiper AS harus melakukan penyelamatan spektakuler.

Sebaliknya, AS memang hanya membuat sekali tembakan tepat sasaran dan sembilan tembakan yang tidak menemui sasaran. Namun, dari sembilan tembakan tidak menemui sasaran itu ada yang mengenai mistar, ada juga yang tipis saja dari gawang. Ancamannya lebih membuat deg-degan dibanding tembakan penyerang-penyerang Inggris.

Bukayo Saka dan Jude Bellingham yang saat melawan Iran tampil begitu baik terlihat kesulitan menembus disiplin dan spartannya para gelandang dan pertahanan AS.

Masuknya Marcus Rashford dan Jack Grealish di akhir babak kedua juga tidak mampu membuat serangan Inggris jadi lebih tajam. Dari sisi penguasaan bola masuknya kedua pemain ini membuat possession Inggris jadi sedikit lebih baik tapi tetap tidak bisa menembus kotak penalti AS.

Hasil imbang ini sebenarnya masih bisa diterima oleh Inggris karena mereka saat ini masih memimpin grup B dengan raihan empat poin. Dibelakangnya ada Iran yang mengoleksi tiga poin setelah pada pertandingan sebelumnya sukses mengalahkan Wales yang bermain dengan 10 pemain sejak menit 86.

Iran mengalahkan Wales dengan skor 2-0. Dua gol telat terjadi di menit 90+8 dan 90+11 setelah Wales main dengan sepuluh pemain.

Kiper Wales asal klub Premeier League Wayne Hennesey mendapatkan kartu merah setelah melalui VAR dianggap melakukan pelanggaran keras ketika berduel menghalau umpan jauh di luar kotak penalti. Iran menang dan membuka peluang setelah babak belur dihajar Inggris di laga pertama.

Peluang AS juga masih terbuka dengan koleksi dua poin hasil dua kali imbang melawan dua Britania, Inggris dan Wales. AS saat ini berada di posisi ketiga sementara Wales yang memiliki satu poin ada di dasar klasemen.

Empat tim di grup B masih memiliki peluang maju ke 16 besar. Yang paling besar tentu Inggris, hasil seri lawan Wales atau tidak kalah dengan skor besar cukup untuk membuat mereka lolos. Sementara AS wajib menang melawan Iran pada partai terakhir untuk dapat lolos ke 16 besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun