Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Walau Saling Menginginkan, Tak Ada Kata Mudah untuk MU dan Antony

29 Agustus 2022   21:38 Diperbarui: 31 Agustus 2022   03:45 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Man United, angka 100 juta euro tentu sangat besar, tapi dengan cerita dibalik transfer tersebut yang mengandung banyak komplikasi maka angka sedemikian tentu juga bisa diterima.

Setelah Casemiro, sekali lagi, MU harus membayar mahal untuk pemain buruannya dan sekali lagi angka mahal yang mereka keluarkan adalah angka mahal yang bisa diterima oleh logika, ada behind the story-nya...

Pembelian Casemiro dan Antony bisa dibilang sebagai pembelian panic buying dari manajemen MU. Secara kebutuhan memang butuh tapi secara harga sangat tinggi. Kenapa bisa jadi begitu tinggi? 

Itu yang jadi pertanyaan, manajemen MU seolah-olah selalu berada di posisi "suasana panik" sehingga harga naik dan harus beli. Sepertinya memang ada yang salah dengan manajemen MU, wajar kalau banyak fans yang menuntut MU dijual dan ganti pemilik...

Di sisi lain, Erik ten Hag sepertinya memang sangat menginginkan Antony. Sebaliknya, Antony juga mengatakan bahwa ia menginginkan bermain di MU dan Erik ten Hag adalah lebih dari sekedar pelatih.

Usia Antony saat ini adalah 22 tahun, dengan durasi kontrak selama 6 tahun tentu secara teori MU akan mendapatkan servis Antony di usia terbaiknya sebagai pemain sepakbola.

Antony adalah penyerang sayap dengan skill individu dan kecepatan di atas rata-rata. Kelemahan yang dimilikinya saat ini mungkin adalah produktivitas golnya. Musim lalu di Liga Belanda ia "hanya" mampu mencetak 8 gol dari 23 pertandingan.

Meski peran utama mencetak gol adalah tugas penyerang tengah, memiliki penyerang sayap yang produktif bikin gol jelas sebuah nilai lebih. 

Cristiano Ronaldo (di awal karir), Lionel Messi, Neymar, Mo Salah dan Kylian Mbappe adalah contoh penyerang produktif yang wilayah permainannya dari posisi sayap.

Pemain mahal tentu harus punya nilai lebih berupa kemampuannya membuat banyak gol. Ya, untuk faktor ini Antony masih bisa berkembang karena usianya masih sangat muda. Di awal karirnya, Ronaldo pun bukan pencetak gol produktif.

Ronaldo mulai produktif bikin gol saat beberapa tahun ia secara reguler menjadi pemain utama di MU dan makin menjadi saat ia bersama Real Madrid dan bahkan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Real Madrid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun