Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

One Tournament Wonder: Bagas/Fikri, Schillaci, sampai Leicester City

25 Agustus 2022   10:50 Diperbarui: 25 Agustus 2022   10:54 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasangan ganda putera Indonesia, juara All England 2022 Bagas Maulana/ Muhammad Shohibul Fikri harus tersingkir di babak 32 besar turnamen BWF World Championship di Tokyo Jepang.

Ganda putera peringkat 15 dunia itu kalah dari pasangan non unggulan asal Skotlandia Alexander Dunn/ Adam Hall. Bagas/Fikri kalah dalam pertandingan tiga set, 21-17 19-21 dan 15-21.

Ini adalah untuk kesekian kalinya, Bagas/Fikri gagal di babak awal turnamen bulutangkis pasca mereka menjuarai All England. Dikutip dari kompas.com dalam sepuluh turnamen setelah All England mereka selalu gagal. Raihan terbaik yang mereka capai adalah menembus babak semifinal pada saat Korea Open 2022.

Bagas/Fikri sempat memberikan kita harapan besar saat secara mengejutkan menjuarai turnamen yang amat bergengsi, All England. Pada All England yang berlansung di bulan Maret 2022 itu, Bagas/Fikri begitu garang menyingkirkan pasangan-pasangan ganda putera terkuat di dunia.

Di final kala itu mereka menang atas seniornya Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan. Di semifinal senior mereka yang lain, The Minion, Markus Gideon/Kevin Sanjaya mereka singkirkan. Pun di perempat final merek mengandaskan ganda Jepang Takuro Hoki/ Hugo Kobayashi. Tiga pasangan tersebut saat ini adalah peringkat satu, dua dan tiga dunia.

Pasangan one tournament wonder. Sepertinya untuk saat ini, gelar tersebut bisa disematkan pada Bagas/Fikri. Gelar yang tidak mengenakkan tapi untuk saat ini begitulah kenyataannya, mereka belum bisa membuktikan kedigdayaannya setelah memenangi All England.

One tournament wonder, pembuat kejutan di satu turnamen sering kita dengar di dunia sepak bola. Salah satu nama yang sering disebut adalah Salvatore Schillaci.

Schillaci adalah pemain timnas Italia yang pada tahun 1990 meraih gelar top skor Piala Dunia. Usia Schillaci saat itu baru 26 tahun, usia prime, di atas kertas masih banyak yang seharusnya bisa ia capai.

Saat itu sebenarnya, Schillaci bukan pilihan utama di timnas Italia karena sudah ada duet Roberto Mancini-Gianluca Vialli. Namun, dari bangku cadangan Schillaci berhasil mencetak gol. Di pertandingan-pertandingan berikutnya ia dipercaya sebagai starter dan mampu menjawab kepercayaan tersebut dengan lesatan enam gol selama Piala Dunia 1990. Enam gol tersebut adalah yang terbanyak dicetak oleh seorang pemain di turnamen tersebut.

Ya, dia mengungguli Marco van Basten, Diego Maradona ataupun Jurgen Klinsmann dalam hal lesatan gol di Putaran Final Piala Dunia 1990.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun