"Lhah, namanya juga tebak-tebakan to Kang? Jadi jawabannya beras atau bedak? Salah semua, Kang. Mau jawab apalagi?"
"Halah mbuh..." Kang Yitno mulai ber- "mbuh".
Mbuh adalah kata dalam Bahasa Jawa, artinya tidak tahu. Bisa juga berarti tidak peduli. Isteri saya sering menggunakan kata itu kalau sedang ngambek. Dalam konteks ini Kang Yitno sepertinya memaksudkan menggunakan "mbuh" untuk dua arti tersebut. Tidak tahu jawabannya sekaligus tidak peduli dengan pertanyaan saya yang menurutnya tidak bermutu.
"Nyerah Kang.. Pengen tahu jawabannya nggak?" saya mulai menikmati suasana kemenangan.
Kang Yitno menghembuskan asap rokoknya.
"Gimana Kang, diberitahu gak nih jawabannya?"
"Haisy.. mbuh" Kang Yitno sudah mengeluarkan mbuhnya yang kedua.
"Pengen tahu gak jawabannya. Nek gak pengen juga gak papa sih" saya makin menikmati kemenangan.
"Halah, mbuh.." Kang Yitno hattrick, tiga kali bilang mbuh.. Hore..!!!
"Jadi gini Kang, tak kasih tahu jawabannya... Tepung yang bukan tepung itu tepung tapioka..."
"Lhah.., tepung tapioka ya tepung juga to, nda?" Kang Yitno mngernyit.