Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tidak Hanya Menang, 7-0 dan Lolos!

15 Juni 2022   05:17 Diperbarui: 15 Juni 2022   05:26 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dukungan suporter di Kuwait (tangkapan layar vidio.com via bogor.tribunnews.com)

Ya, tidak hanya menang, timnas Indonesia mencetak tuhjuhgol tanpa balas ge gawang Nepal. 7-0 dan lolos!

Pertandingan penentuan Indonesia vs Nepal dijadwalkan jam dua malam, Rabu dini hari. Meski begitu, gairah timnas day sudah dimulai jauh beberapa  jam sebelum kick off. 

Siang hari sudah banyak  netizen yang membagi berita pertandingan di grup lain dimana Filipina yang jadi runner up di grup B hanya mendapatkan empat poin, artinya jika kita jadi runner up maka cukup menang saja lawan Nepal  Indonesia pasti lolos. Dengan selisih gol Filipina yang minus tiga, kita jadi runner up dengan empat poin pun kita masih lolos. Itu kabar baik pertama.

Kabar baik kedua adalah, sesaat sebelum kickoff dimulai saya cek hasil pertandingan Yordania vs Kuwait yang juga menentukan apakah kita jadi runner up atau malah sudah tersingklr karena apabila Kuwait menang dengan skor 3-2 atau 4-3 atau 5-4 dan seterusnya maka yang lolos adalah Kuwait dan Yordania. 

Beruntung memang jadwal Kuwait vs Yordania tidak digelar bersamaan dengan Indonesia vs Nepal. Dan, informasi yang ada ternyata Yordania menang 3-0. Ya, semangat lah nonton pertandingan jam dua malam. Kemenangan akan memastikan kelolosan Indonesia, hasil seri pun sudah cukup untuk lolos. Peluang yang sangat besar, alasan yang cukup kuat untuk menonton bola di dini hari. Let's go!

Babak pertama dimulai dengan Indonesai langsung menggeber serangan. Dan kabar baik berikutnya, tidak menunggu lama, menit keenam Indonesia sudah mencetak gol. Istimewanya adalah gol tersebut dicetak oleh seorang striker. Belakangan posisi striker sering mendapat sorotan karena para pemain depan timnas ini belum ada yang memberi kontribusi tinggi dan sangat sulit mencetak gol.

Dimas Drajad, si nomor 9 mencetak gol dengan cara pemain nomor 9, melalui heading menyambut crossing yang sangat baik yang diberikan oleh Asnawi Mangkualam, pemain yang juga di dua turnamen terakhir dianggap menurun setelah mengalami cedera.

Namun setelah itu, permainan timnas jadi terlihat kurang maksimal. Para pemain terlalu terburu-buru dalam membangun serangan dan sering berbuat kesalahan sendiri. Asnawi sempat hampir berbuat blunder kalau Nadeo tidak sigap menghalau bola dari backpassnya yang terlalu pelan.

Di tengah permainan timnas yang tidak terlalu istimewa, keberuntungan itu datang lagi melalui kecerobohan seorang pemain Nepal, Suman Aryal yang menndapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-32. Pelanggaran brutalnya kepada Asnawi membuat wasit mengeluarkan kartu kuning kedua yang sekaligus berarti kartu merah. Nepal bermain dengan sepuluh pemain, kabar baik berikutnya buat timnas Indonesia.

Sepuluh menit kemudian, Witan Sulaiman akhirnya mampu menggandakan keunggulan, sekali lagi berkat assist dari Asnawi Mangkualam. 2-0 skor di papan skor mengakhiri babak pertama.

Meski unggul 2-0 namun sebenarnya permainan timnas tidak terlalu istimewa. Sering terburu-buru, lini tengah yang tidak mau menjemput bola untuk build up serangan sehingga sering pemain belakang langsung longball ke depan. Dan yang paling buruk adalah seringnya terjadi kesalahan sendiri. Seorang Marc Klok pun yang biasanya menjadi pemain yang paling bisa membuat tenang kalau sedang menguasai bola, malam ini beberapa kali ia membuat kesalahan passing.

Babak kedau Paman Shin membuat beberapa perubahan. Marc Klok yang tidak maksimal digantikan oleh Marselino Ferdinan yang bertipe lebih menyerang. Tampaknya Shin tahu kalau fokus pemain Nepal akan lebih mengendor di babak kedua, pemain seperti Marselino akan lebih leluasa mengobok-obok pertahanan Nepal.

Dan kejutan, Dimas Drajad, si striker pencetak gol pertama yang bermain baik juga diganti. Oleh striker lainnya, Muhammad Rafli. Mungkin Paman Shin ingin memberikan kesempatan buat Rafli agar bisa mencetak gol dan menambah kepercayaan diri. 

Sayangnya di tengah hujan gol yang dibuat timnas, tidaksatu pun yang berasal dari Rafli. Meski begitu Rafli mampu memberikan dua assist, kontribusi yang lumayan.

Secara keseluruhan, permainan Nepal di babak kedua sangat jauh menurun. Hal tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh pemain timnas untuk menggempur pertahanan Nepal. Alhasil sepuluh menit babak kedua Indonesai sudah menambah dua gol, dan skor sudah 4-0.

Lias gol tambahan timnas di babak kedua dilesakkan oleh kapten Fachrudin Aryanto menit 54, disusul Saddil Ramdani semenit kemudian. Pemain belakang lainnya, Elkan Baggott tak mau ketinggalan mencetak gol lewat tendangan dari luar kotak penalti di menit 80. 

Saya jadi melihat, ini anak bisa jadi seperti Nemanja Matic kalau ditempatkan di gelandang bertahan. Ya, dia bisa bertahan dengan baik, kemampuan mengumpan pun baik, dan golnya ini menunjukkan kemampuannya dalam hal eksekusi tendangan jarak jauh. Bolah lah nanti Paman Shin sekali-kali mencoba Elkan di posisi gelandang bertahan.

Gol berikutya adalah gol kedua Witan di malam ini, serta gol ketujuh dicetak oleh remaja bernomor punggung tujuh Marselino Ferdinan melalui tendangan dari luar kotak penalti. Skor akhir 7-0. Luar biasa tentunya dan yang paling penting adalah kita lolos ke putaran final Piala Asia 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun