Di babak kedua Liverpool tetap lebih dominan, kali ini beberapa kali mereka mencoba dengan crossing terutama dari Trent Alexander Arnold. Namun justru Madrid yang mampu mencuri gol. Berawal dari serangan dari sisi kanan Federico Valverde melepaskan umpan ke kotak penalti Liverpool yang diteruskan oleh Vinicius Jr menjadi gol. Gol satu-satunya di pertandingan itu yang membawa Real Madrid kembali menjadi juara Liga Champions.
Sepanjang pertandingan sebenarnya Vinicius berhasil diredam oleh bek Liverpool  Ibrahima Konate. Beberapa kali Vini selalu gagal menang duel dengan Konate. Tapi, ya, itulah sepakbola, satu tembakan, satu gol dicatatkan Vinicius Jr. Dan menanglah Madrid...
Investasi Madrid beberapa tahun lalu dengan membeli mahal bocah remaja bernama Vinicius Jr, tahun ini akhirnya berbuah manis dengan menjadi penentu kemenangan di Liga Champions. Secara keseluruham penampilan Vini Jr musim ini memang cukup oke.
Satu lagi nama penting yang juga harus disebutkan untuk keberhasilan Madrid meraih gelar kali ini tentunya adalah Thibaut Courtois. Kiper Belgia itu beberapa kali mencatatkan penyelamatan gemilang terutama dari Sadio Mane maupun Mo Salah.
Skor 1-0 pun bertahan sampai akhir pertandingan dan Madrid sekali lagi menjadi Champion of Europe seperti yang sudah mereka lakukan belasan kali. Bagi Carlo Ancelotti ini adalah gelar Champions keenam, keempat sebagai pelatih dan kedua sebagai pelatih Madrid. Sebelumnya blio ini juga pernah juara sebagai pemain bersama Milan dua kali sebagai pelatih Milan juga dua kali. Ya di tahun 2022 koleksi Liga Champion Ancelotti jadi serba dua
Tahun yang hebat bagi Madrid, di La Liga saingan utama mereka Barcelona sedang mengalami masa transisi dan belum stabil sehingga gelar La Liga seperti mudah saja mereka raih. Namun, di Liga Champions Madrid menunjukkan bahwa ini memang tahun mereka. Dan tentu saja bintang utama mereka saat ini, Karim Benzema. Pencapaian luar biasa dan tahun ini seperrtinya cukup layak bagi Benzema untuk mendapatkan Ballon d'Or.
Bagi Liverpool, kekalahan ini jelas sangat menyakitkan. Dalam dua minggu mereka mengalami dua kegagalan beruntun untuk meraih dua trofi utama yang sudah ada di depan mata. Minggu kemarin mereka dipastikan kalah selisih satu poin dengan Manchester City dan harus merelakan City berpesta dengan Piala Liga Inggris.
Menjadi juara Piala Carabao lalu juata Piala FA tapi gagal di final Liga Champions dan bersaing sampai hari terakhir tapi gagal juara liga jelas bukan hal yang mengenakkan buat fans Liverpool. Tampil cukup konsisten sepanjang musim dan gagal di dua kompetisi utama, bolehlah Liverpool bersedih secukupnya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H