Namun. kepergian Donnarumma disikapi manajemen Milan dengan sangat baik, Gigio pergi datanglah Mike Maignan, kiper Perancis yang kala itu juara bersama Lille. Waktu berlalu dan Maignan membuktikan pada kita semua, bukan hanya mengantar Milan juara, dia juga menjadi kiper terbaik Serie A musim ini.
Di posisi fullback kiri, seperti musim lalu Theo Hernandez masih menjadi andalan, masih rajin membantu serangan, makin sering dribbling dari ujung ke ujung, dan juga beberapa kali bikin gol dan assist. Ya, tahun ini Theo mungkin memang lebih berkembang.
Di fullback kanan, Davide Calabria sebenarnya tahun ini tidak terlalu istimewa penampilannya, beberapa kali cedera juga. Tapi, dia punya pelapis yang tak kalah kualitasnya, pemain berpengalaman, Alessandro Florenzi mantan AS Roma dan PSG. Di pertandingan penting akhir musim, Florenzi bahkan sempat bikin gol penting.
Di posisi bek tengah, di awal musim bintang Denmark, Simon Kjaer tampil gemilag. Kadang ia berduet dengan kapten Alessio Romagnoli, kadang dengan Fikayo Tomori. Nama terakhir, musim ini penampilannya memang terus membaik, tahun lalu sudah cukup baik tapi masih dalam masa adaptasi. Tahun ini, Fikayo selalu jadi pilihan utama.
Lalu, Kjaer cedera, cedera panjang yang sampai penyerahan piala kemarin pun ia masih belum mencukur jenggotnya sebagaimana konon katanya ia belum akan mencukur jenggot sebelum bisa kembali diturunkan di sebuah pertandingan.
Kjaer cedera, Romagnoli tidak maksimal tapi ada Pierre Kalulu. Bek muda Perancis yang posisi awalnya adalah fullback kanan. Tahun lalu beberapa kali ia juga sempat dijadikan bek tengah. Tahun ini, bersama Fikayo Tomori dia menjadi pasangan centerback yang cukup membuat senang kami bapak-bapak Milanisti yang lalu merasa aman dengan sektor pertahanan.
Di lini tengah, Franck Kessie dan Ismael Bennacer masih menjadi figur penting. Faktor pembeda dari tahun lalu adalah Sandro Tonali. Ya, si Sandro tahun ini begitu pesat berkembang. Mungkin ia lebih nyaman karena sudah bisa beradaptasi. Kedepannya, si Sandro ini masih bisa berkembang lebih jauh. Tantangan buat dia tahun depan karena Kessie sudah pasti pindah ke Barcelona.
Posisi terlemah Milan adalah posisi nomor 10, posisi playmaker ataupun gelandang serang. Tahun lalu Hakan Calhanoglu ada di situ, namun sayangnya si Hakan pindah. Tidak main-main, pindahnya ke klub pesaing satu kota, Inter Milan. Jangan heran kalau di beberapa perayaan juara nama Hakan disebut dan ditulis di poster maupun spanduk sebagai target bully-an.
Yang diplot menggantikan Hakan adalah Brahim Diaz, nomor punggung 10 pun disematkan kepadanya. DI awal musim, si Brahim ini sepertinya cukup baik dan penuh semangat menjadi si nomor 10. Tapi ya, setelah kalah di Liga Champions penampilannya jauh menurun.
Di penyerang sayap kanan, kekuatan tidak jauh beda dengan tahun lalu ada Alexis Saelemakeers yang penampilannya kadang baik kadang biasa saja dan kadang blunder. Tapi tahun ini ia punya pesaing di posisi ini, Junior Messias yang beberapa kali juga mampu mencetak gol penting.
Di penyerang sayap kiri, Rafael Leao adalah pembeda. Bocah satu ini, seperti Tonali mengalami perkembangan yang baik tahun ini. Ia menjadi yang terbaik tahun ini. Di beberapa pertandingan akhir musim kontribusi assist dan golnya sangat konsisten. Sayangnya, beberapa klub besar mulai mengincarnya untuk musim depan...