Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lima Gol ke Gawang Arsenal Jadi Jawaban Pep Perihal Ronaldo

29 Agustus 2021   09:59 Diperbarui: 29 Agustus 2021   10:06 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekan ketiga Liga Inggris diwarnai dengan pertandingan dua big match, Manchester City vs Arsenal dan Liverpool vs Chelsea.

Ya, walaupun saat ini Arsenal sedang terseok-seok dan beberapa tahun terakhir juga selalu finish di luar empat besar, bahkan musim lalu mereka keluar sebagai Juara 8 Liga Inggiris tapi tetap mereka masih punya nama besar dan masih bisa lah disebut "laga big match" jika mereka ketemu tim besar lain macam Manchester City.

Arsenal membawa bekal dua kekalahan dengan skor identik 0-2 di dua partai awal liga, mereka kalah lawan Brentford dan Chelsea. Meski demikian Arsenal sempat menang besar lawan West Bromwich dengan skor 6-0 di laga tengah pekan. Sayangnya itu bukan laga di Liga Premier melainkan pertandingan di Piala Liga, EFL Cup atau sebagian orang Indonesia menyebutnya dengan "Piala Ciki"

Di lain pihak, City juga sedang dalam performa bagus setelah kalah dari Spurs 0-1 di laga awal, di laga kedua melawan Norwich mereka pesta gol lima gol tanpa balas.

Di atas kertas memang City sepertinya lebih kuat dibanding Arsenal untuk laga ini. Dan benar saja, City memang sangat kuat buat Arsenal. Seperti lawan Norwich, City kembali mencetak lima gol tanpa balas ke gawang Arsenal.

City bermain tanpa striker murni karena memang mereka tidak punya stok striker murni setelah gagal mendatangkan Harry Kane dan tidak mau keluar modal untuk Ronaldo. Satu-satunya striker yang mereka punya, pemain nomor 9 mereka Gabriel Jesus malah ditempatkan di posisi penyerang kanan. Ketika lawan Norwich Jesus bermain bagus di posisi ini, dan malam tadi saat lawan Arsenal ia kembali tampil baik di posisi tersebut. Gol dan assist ia sumbangkan untuk kemenagan telak City.

Pemain yang diplot sebagai penyerang di tengah adalah gelandang serang muda asal Spanyol Ferran Torres. Ia memainkan peran sebagai false nine dengan sangat baik, dua gol ia lesakkan ke gawang Bernd Leno. Dengan usianya yang masih muda, 21 tahun bisa saja ia berkembang menjadi striker beneran kedepannya kalau Pep terus mempercayakannya jadi penyerang tengah.

Banyak pemain yang sukses dengan peran di posisi baru. Andera Pirlo dulunya penyerang, oleh Carlo Ancelotti ia dicoba bermain sebagai playmaker yang bermain di posisi lebih dalam semacam gelandang bertahan, jadi deep lying playmaker dan sukses luar biasa di posisi itu. Piala Dunia bersama timnas Italia, gelar Liga Champions bersama AC Milan diraihnya dengan posisi itu.

Dengan usianya yang masih muda , Ferran Torres masih bisa berkembang jauh melampaui zona nyamannya selama ini sebagai gelandang serang. Sebenarnya Pep juga masih punya Phil Foden yang masih bisa berkembang jauh. Mungkin saja,salah satu alasan kenapa mereka tidak terlalu ngebet dengan Ronaldo, ya mungkin mereka memang ingin memaksimalkan talenta-talenta mudanya ini.

Ah iya, Ronaldo pun bertransformasi dari seorang pemain sayap menjadi target man pencetak gol. Tentu, usia jelas mempengaruhi performa Ronaldo yang tidak bisa lagi segesit dulu main di sayap saat ia masih 20-an tahun.

Satu yang berkembang dari Ronaldo adalah: ketajaman. Ia bisa mencetak gol dengan kedua kaki maupun kepala. Dengan senjata komplit plus pengalaman plus hasrat untuk menang, usia tua jadi tidak begitu terasa buat Ronaldo.

Tentu, untuk bisa seperti Ronaldo, Ferran Torres harus mengasah lagi ketajamanya, dan itu bukan pekerjaan mudah.

Kembali ke City vs Arsenal.

Malang bagi Arsenal, dalam keadaan tertinggal 0-2 di menit 35 mereka harus kehilangan Granit Xhaka yang melakukan pelanggaran brutal dan diganjar kartu merah langsung oleh wasit. Beberapa fans Arsenal terlihat beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan stadion saat pertandingan babak pertama masih tersisa 10 menit.

Bermain dengan sepuluh pemain Arsenal benar-benar kepayahan. Babak kedua praktis arah permainan hanya satu arah, Manchester City seperti berlatih menyerang dan Arsenal berlatih bertahan.

Penguasaan bola 81% buat City dan 19% untuk Arsenal. Total tendangan City mencatat 25 kali dengan 10 diantaranya on target. Arsenal sepanjang pertandingan hanya mencatat satu tendangan dan itu pun tidak mengarah ke gawang.

Ya, Arsenal sama sekali tidak membuat tendangan ke arah gawang. Kiper Ederson benar-benar nyaman dan gabut di bawah mistar City. Bebarapa kali ia tampak dengan penuh gaya maju sedikit kedepan menguasai bola seolah-olah ia adalah seorang playmaker. Karena kesongongannya Arsenal hampir dapat gol gratisan saat Ederson bermain-main dengan bola  di kotak penalti. Pressing dari pemain Arsenal berhasi memblok umpang yang hendak dikirim Ederson, untuk bola hasil blocking tersebut tidak masuk ke gawang.

Hasil akhir, lima gol buat City, nol buat Arsenal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun