Satu yang berkembang dari Ronaldo adalah: ketajaman. Ia bisa mencetak gol dengan kedua kaki maupun kepala. Dengan senjata komplit plus pengalaman plus hasrat untuk menang, usia tua jadi tidak begitu terasa buat Ronaldo.
Tentu, untuk bisa seperti Ronaldo, Ferran Torres harus mengasah lagi ketajamanya, dan itu bukan pekerjaan mudah.
Kembali ke City vs Arsenal.
Malang bagi Arsenal, dalam keadaan tertinggal 0-2 di menit 35 mereka harus kehilangan Granit Xhaka yang melakukan pelanggaran brutal dan diganjar kartu merah langsung oleh wasit. Beberapa fans Arsenal terlihat beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan stadion saat pertandingan babak pertama masih tersisa 10 menit.
Bermain dengan sepuluh pemain Arsenal benar-benar kepayahan. Babak kedua praktis arah permainan hanya satu arah, Manchester City seperti berlatih menyerang dan Arsenal berlatih bertahan.
Penguasaan bola 81% buat City dan 19% untuk Arsenal. Total tendangan City mencatat 25 kali dengan 10 diantaranya on target. Arsenal sepanjang pertandingan hanya mencatat satu tendangan dan itu pun tidak mengarah ke gawang.
Ya, Arsenal sama sekali tidak membuat tendangan ke arah gawang. Kiper Ederson benar-benar nyaman dan gabut di bawah mistar City. Bebarapa kali ia tampak dengan penuh gaya maju sedikit kedepan menguasai bola seolah-olah ia adalah seorang playmaker. Karena kesongongannya Arsenal hampir dapat gol gratisan saat Ederson bermain-main dengan bola  di kotak penalti. Pressing dari pemain Arsenal berhasi memblok umpang yang hendak dikirim Ederson, untuk bola hasil blocking tersebut tidak masuk ke gawang.
Hasil akhir, lima gol buat City, nol buat Arsenal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H