Perombakan juga dilakukan di Juventus. Pelatih Andrea Pirlo yang musim lalu gagal mempertahankan dominasi Juve di Serie A digantikan oleh Massimiliano Alegri, sang mantan yang kembali lagi.
Ihwal pelatih, selain Juventus yang mendatangkan lagi pelatih lamanya, klub-klub papan atas Italia banyak dihiasi dengan pelatih-pelatih baru stok lama, terkecuali Atalanta yang tetap mempercayai Gian Piero Gasperini dan AC Milan yang masih menggunakan jasa Stefano Pioli.
Iya, Inter mengganti Conte dengan Simone Inzaghi, adik Pippo Inzaghi yang lima tahun belakangan melatih Lazio. Dibanding Conte yang pernah memenangi Serie A bersama Juventus dan Inter Milan juga Premiere League saat melatih Chelsea, memang catatan kepelatihan Simone Inzaghi masih jauh.
Penunjukan Simone Inzaghi memang lebih dipengaruhi masalah keuangan, tapi bukan berarti Simone tidak berprestasi. Dari 2016-2021 ia pernah membawa Lazio menjuarai Coppa Italia tahun 2019 dan Super Coppa di tahun yang sama.
Ditinggalkan Simone Inzaghi Lazio mempercayakan kursi kepelatihan kepada Maurizio Sarri. Jelas bukan orang baru dan bahkan lebih berpengalaman dibanding Inzaghi. Sarri bahkan sudah mulai melatih tahun 1990 pada saat Simone Inzaghi mungkin masih abegeh.
Meski lama melatih, nama Sarri baru mulai diperhitungkan adalah ketika melatih Napoli tahun 2015-2018 setelah sebelumnya ia sukses membawa Empoli ke Serie A. Sarri juga sempat mencicipi Liga Inggris saat dipercaya menjadi pelatih Chelsea selama satu musim. Hanya mampu mempersembahkan trofi Liga Eropa ia dianggap gagal dan didepak dari Chelsea. Sarri menjadi juara Serie A pada musim 2019-2020 bersama Juventus. Itu adalah catatan terbaik dalam karier kepelatihan panjangnya.
Klub lain yang memiliki pelatih baru muka lama adalah AS Roma yang sekarang ditukangi oleh pelatih papan atas (di zamannya), The Spesial One Jose Mourinho.
Ya, siapa tak kenal Jose Mourinho? Piala Liga Champions, Liga Eropa, Liga Portugal, Liga Inggris, Liga Italia dan Liga Spanyol pernah ia raih. Klub papan atas dan pemain-pemain terbaik dunia pernah ia latih.
Tapi eh tapi, kita semua juga tahu prestasi Mou beberapa tahun belakangan, gagal berjaya di Manchester United, gagal pula di Tottenham Hotspurs.
Meskipun begitu, permainan pragmatis Mou tampaknya memang lebih cocok jika dimainkan di Liga Italia dibanding Liga Inggris. Dengan kondisi klub-klub Italia yang sedang minim budget, bisa saja AS Roma kembali bersaing di papan atas.
Tak mau ketinggalan, Napoli juga mendatangkan pelatih lama dengan segudang pengalaman: Luciano Spalletti yang pernah melatih Udinese, AS Roma, Inter Milan sampai Zenit St.Petersburg. Pelatih baru muka lama memang seperti jadi tren di Italia.