Pertandingan perempat final Euro 2020 berlabel bigmatch saya telat belasan menit nontonnya. Gara-garanya saya kira stasiun tv lokal yang oke akan berlanjut melakukan siaran langsung setelah partai Spanyol vs Swiss yang berakhir dengan lolosnya Spanyol lewat adu penalti. Swiss gagal menang penalti beruntun.
Sudah jam dua lebih kok belum juga mulai, apa mungkin laga diundur karena entahlah. Saya coba cek di HP, lha kok Bonucci sudah mencetak gol. Saya pun lalu jadi ganti perangkat beralih ke streaming.Â
Lha skor kok masih 0-0, apa ya tadi hoax Bonucci ngegolin. Kemudian saya tahu bahwa gol Bonucci dianulir via VAR. Ya sudah, 0-0 malah rasa tegangnya jadi masih utuh seperti dari awal.
Italia memang sudah berbeda dengan Italia beberapa tahun yang lalu. Babak pertama inisiatif serangan banyak dari Italia sedang Belgia beberapa kali melancarkan serangan balik cepat terutama lewat De Bruyne dan Lukaku.
Secara mantap di sepertiga akhir babak pertama. Barella mencetak gol di menit 31 dan Insigne dengan tendangan jarak jauhnya di menit 44. Dan seperti biasa, nonton Italia harus deg-degan.Â
Semenit setelah unggul dua gol, Di Lorenzo dinyatakan melanggar Doku di kotak penalti. Teman Barella di Inter, Romelu Lukaku menendang bola keras dan salah diantisipasi oleh Donnarumma yang dalam pertandingan ini beberapa kali melakukan penyelamatan.
Babak kedua, Belgia mulai lebih banyak mengambil inisiatif menyerang tapi Italia juga tidak lantas memasang grendel catenaccio. Statsistik penguasaan bola Italia unggul 54%-46%, jumlah tendangan juga Italia unggul 14-10.Â
Di akhir babak kedua memang Italia memasukkan pemain yang lebih bertahan buat menjaga keunggulan merea. Dan berhasil, Italia lolos dan akan melawan Spanyol di semifinal.
Namun, bek sayap yang di Euro kali ini tampil sangat impresif termasuk juga dalam pertandingan semalam Leonardo Spinazzola harus ditarik keluar karena cedera. Penggantinya adalah Emerson Palmieri, pemain Chelsea yang jarang dapat menit bermain di klubnya.Â
Ini jelas jadi masalah buat Mancini menghadapi semifinal. Sektor full back kanan kiri dua pemain utama tidak bisa tampil, setelah sebelumnya Alessandro Florenzi juga mengalami cedera.
Giovanni di Lorenzo yang menggantikan posisi Florenzi semalam dibuat kalang kabut oleh pemain muda Belgia, Jeremy Doku. Si Doku ini semalam tampil konsisten menciptakan prahara dari sisi kanan pertahanan Italia. Gol penalti pun berawal dari kontribusinya menusuk masuk ke dalam kotak penalti. Sebentar lagi harga naik ini bocah sepertinya. Ketiadaan Eden Hazard bisa diisi dengan cukup baik oleh Doku meski tidak cukup baik untuk bisa menang lawan Italia.
Italia lawan Spanyol, ulangan final Euro 2012, saat itu Spanyol golden generation yang ada Xavi_iniesta-nya menang telak dari Italia yang bermain sepuluh pemain sejak babak pertama.Â
Bermain sepuluh orang sepanjang laga lawan tim dengan kualitas super memang sulit buat Balotelli dan kawan-kawan ketika itu.
Kini, kondisi sedikit berbeda. Skuad kedua tim cenderung seimbang, kombinasi pemain muda dan tua. Ada Chielini-Bonucci di Italia, sedang Spanyol tidak mengikutkan bek senior terbaiknya Sergio Ramos yang masih dalam tahap pemulihan cedera.Â
Dua penyerang mereka, Morata dan Immobile juga sama-sama belum menunjukkan ketajaman. Pencetak gol di kedua tim ini memang bsia berasal dari siapa saja, tidak harus striker utama.
Italia bisa dibilang tampil konsisten sepanjang Euro dengan selalu memenangkan semua pertandingan yang mereka mainkan. Lima kali main empat kali menang dengan waktu normal dan sekali melalui perpanjangan waktu.Â
Spanyol juga terbukti memiliki mental cukup baik setelah melewati Kroasia lewat perpanjangan waktu dan menang adu penalti lawan Swiss. Di penyisihan grup pun mereka sempat berada di posisi yang kurang menguntungkan namun di partai terakhir bisa pesta gol lawan Slowakia.
Forza Italia pokoknya mah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H