Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Penuh Comeback dan Kenyang Gol, Dua Finalis Piala Dunia Pulang Cepat

29 Juni 2021   08:16 Diperbarui: 29 Juni 2021   08:27 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua fianalis Piala Dunia 2018, Perancis dan Kroasia sama-sama main di 16 besar dan kompak juga sama-sama tersingkir. Skor waktu normal juga sama 3-3, bedanya Kroasia kalah 3-5 di extra time dari Spanyol sedangkan Perancis secara mengejutkan kalah dari Swiss, lewat adu penalti 5-4 setelah di extra time skor tetap imbang 3-3

Kroasia tertinggal dua gol lalu menyamakan kedudukan di menit-menit akhir. Perancis unggul dua gol dan disamakan di menit-menit akhir.

Spanyol vs Kroasia menghasilkan delapan gol oleh delapan pemain berbeda. Gol Kroasia pertama diperoleh dari gol bunuh diri Pedri, sedangkan dua gol di lima menit akhir dicetak oleh dua pemain pengganti: Mislav Orisic dan Mario Pasalic. Sedangkan lima pemain Spanyol yang mencetak gol adalah: Pablo Sarabia, Cesar Azpilicueta, Ferran Torres, Alvaro Morata dan Mikel Oryazabal.

Alvaro Morata mencetak gol. Di dunia maya setidaknya ada tiga pemain yang sering menjadi bahan lucu-lucuan netijen karena sering gagal menyelesaikan peluang emas. Mereka adalah Martin Braithwaite, Alvaro Morata dan Timo Werner. Mereka sering mendapat gelar "Lord" untuk keunikan mereka dalam gagal meyelesaikan peluang emas. Kemarin, Lord Braithwaite sudah mencetak gol di 16 besar waktu Denmark melumat Wales. Sekarang Kang Morata juga sudah mencetak gol yang membantu meloloskan Spanyol ke perempatfinal. Akankah Timo Werner juga mencetak gol di 16 besar melawan Inggris nanti? Saya harap sih tidak, kasihan Inggris yang belum pernah juara. Haha..

Di timnas Perancis, Karim Benzema menunjukkan produktivitasnya dengan mencetak dua gol ke gawang Swiss, total sudah empat gol ia lesakkan. Sudah sama dengan Patrik Schick dan hanya kalah dari Ronaldo di daftar top skor. Mungkin memang diantara bintang Perancis lain, dia yang paling semangat karena dulu tidak diajak waktu Perancis juara dunia. Benzema yang malang...

Babak pertama Perancis bermain buruk, bahkan mencatat nol shoot on target. Awal babak kedua hampir sama saja sampai ada penalti yang gagal. Hugo Lloris berhasil menggagalkan penalti bek sayap Swiss alumni AC Milan, Ricardo Rodrguez. Penalti gagal dan Perancis seperti mendapatkan momentum yang melahirkan dua gol Benzema yang tercipta dalam kurun waktu dua menit. Perancis seperti menemukan kepercayaan diri. Gol ketiga diciptakan Paul Pogba secara istimewa dari luar kotak penalti.

Swiss membuat pertandingan kembali seru saat Haris Saferovic mencetak gol keduanya di menit 81'. Sekali lagi dari sundulan. Mario Gavranovic sempat mencetak tapi dianulir secara manual oleh hakim garis, gak perlu VAR. Hebatnya dia akhirnya beneran bikin gol di menit 90' dan membuat pertandingan  berlanjut ke babak extra time.

Secara keseluruhan bisa dibilang bahwa pertahanan Perancis memang tidak terlalu baik di Euro kali ini. Grafik kebobolannya bahkan stabil naik.

Partai pertama menang 1-0 dari Jerman, cleansheet alias tidak kebobolan. Partai kedua 1-1 lawan Hongaria kebobolan satu. Partai ketiga 2-2 lawan Portugal kebobolan dua. Partai ketiga 3-3 lawan Swiss di waktu normal, kebobolan tiga.

Kalau lolos ke perempatfinal mungkin mereka akan kebobolan empat gol dan di semifinal kebobolan lima gol. Kasihan penyerangnya harus bikin banyak gol biar bisa menang...

Dua pertandingan semalam, penonton sepakbola dibuat kenyang dengan gol, delapan gol di partai pertama dan enam gol di partai kedua, total 14 gol tercipta semalam dan itu masih dikasih bonus sepuluh tendangan penalti yang gak masuk satu saja.

Yang juga unik, pola skor di dua pertandingan semalam sama: 0-1, 3-1, 3-3. Baru di extra time yang kemudian berbeda, kalau Kroasia malah kebobolan dua gol dan dipaksa pulang maka Swiss mampu menahan Perancis dan memaksakan adu penalti. Swiss akhirnya lolos setelah Kylian Mbappe gagal melaksanakan tugasnya sebagai penendang kelima.

Agak riskan juga Deschamps menunjuknya sebagai penendang terakhir, walaupun statusnya bintang tapi dia masih anak muda dan di turnamen ini dia juga sedang tidak dalam penampilan terbaiknya, belum mencetak gol dalam empat pertandingan.

Tugas tendangan penalti pun gagal dan Perancis harus pulang lebih awal. Ya semoga saja Mbappe cepat move on. Semoga saja ia mendengarkan lagunya Hindia, "bersedihlah secukupnya"...

Reuni final Piala Dunia 2018 antara Perancis vs Kroasia tidak jadi terlaksana. Yang peling mengejutkan tentu ya tumbangnya Perancis dari Swiss, kejutan terbesar sejauh ini. Perancis dengan materi pemain yang sedemikian wow harus pulang lebih awal oleh Swiss yang kalah 0-3 dari Italia. Dan bisa saja, kalau sama-sama beruntung Italia dan Swiss akan berjumpa lagi di semifinal.

Dengan tersingkirnya Perancis berarti dua alumni grup neraka sudah harus pulang duluan setelah Portugal kemarin juga kalah dari Belgia. Sekarang tinggal Jerman saja yang akan memainkan pertandingannya melawan Inggris. Akankah Jerman juga tersingkir? Saya sih berharap begitu, kasihan Inggris belum pernah juara...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun