Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Jelang Trilogi Lawan Fury, Wilder Tanpa Suara

18 Juni 2021   08:14 Diperbarui: 18 Juni 2021   08:30 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juara dunia tinju kelas berat WBC Tyson Fury akan menjalani laga trilogi dengan Deontay Wilder, tanggalnya sudah diumumkan 24 Juli 2021 di T-Mobile Arena Nevada. Jumpa pers (yang aneh) juga sudah dilakukan, banyak diupload di akun-akun youtube yang terkait olahraga maupun tinju. Dan banyak dinyinyirin dan dibuat bahan olok-olokan netizen, terutama perihal perilaku Deontay Wilder.

Sedianya Fury sudah akan menggelar pertarungan unifikasi gelar sekaligus derby Inggris dengan Anthony Joshua, tapi karena pengadilan memenangkan gugatan Wilder terhadap kesepakatan kontrak Fury vs Wilder yang ada klausul duel ketiga maka Fury harus melawan Wilder sekali lagi. Joshua sendiri dikabarkan sudah sepakat akan melawan mantan juara cruiserweight yang naik ke kelasa berat, Oleksandr Usyk di bulan September. Duel yang juga seru, dua petinju masing-masing punya teknik bertinju yang sangat baik. Hanya saja, Joshua "lebih kelas berat" disbanding Usyk.

Kembali ke Fury vs Wilder,

Duel kedua memang sangat jelas Wilder benar-benar kalah, tujuh ronde Fury benar-benar memperlihatkan kemampuan teknik bertinju jauh di atas Wilder. Wilder memang bukan petinju berteknik tinggi, senjata utamanya adalah pukulan keras yang ia miliki. Dan satu pukulan telak dari Wilder kalau tepat sasaran memang bisa merubah jalannya pertandingan.

Tapi di partai kedua tersebut, Fury benar-benar superior. Wajar kalau dia mengatakan bahwa kemenangan itu sangat nyata dan telak dan ia meminta seharusnya Wilder membuktikan dulu bahwa ia layak mendapatkan kesempatan duel ketiga. Maksudnya tentu Wilder sebaiknya melawan petinju lain dulu untuk membuktikan bahwa dia sudah layak lagi berada di arena duel tertinggi kelas berat.

Wilder sendiri setelah kalah tidak menunjukkan respons yang positif. Ia membuat berbagai alasan dan tuduhan terkait kekalahannya. Mulai menyalahkan kostum ringwalknya yang terlalu berat sehingga membuat staminanya tidak maksimal. Menyalahkan pelatih sampai memecatnya hingga menuduh Tyson Fury curang. Di dunia maya ia menjadi bahan sindiran netizen yang budiman. Kalau Wilder membaca komen-komen netizen, saya khawatir kalau mentalnya benar-benar jadi bermasalah...

Fury mengatakan bahwa mungkin saja dia telah membuat Wilder mengalami masalah mental. Sebelum ini Wilder adalah petinju tak terkalahkan dan memiliki rekor hampir 100% dengan kemenangan KO. Kekalahan telak akan membuat dia sulit menerima kenyataan. Selain itu, Fury mengatakan bahwa di pertemuan kedua dia benar-benar menghajar Wilder sehingga bisa saja akibat pukulan-pukulannya itu berpengaruh pada diri Wilder.

Dan melihat jumpa pers kemarin, saya kok khawatir Wilder benar-benar ada masalah mental. Selama jumpa pers ia menggunakan earphone dan tidak mau melepasnya dan tidak mendengarkan orang lain bicara. Ia hanya berbicara sebentar, mengucapkann terima kasih pada Tuhan, pada tim pelatih dan tim hukum, dan itu pun Jimmy Lennon Jr, harus menepuk punggungnya karena ia tidak merespons saat dipanggil namanya. Di sesi tanya jawab, Wilder tidak mau mendengarkan pertanyaan yang diajukan, apalagi menjawab. 

Malik Scott, pelatih baru Wilder yang mantan petinju (kalau kata Fury bukan petinju hebat) yang kemudian menjawab pertanyaan dan beradu argument dengan Tyson Fury. Jumpa pers tersebut diakhiri dengan sangat aneh ketika dua petinju saling menatap (faceoff) berjauhan, bukan karena protokol kesehatan, dan tidak saling berbicara selama lima menit lebih.

Kita tunggu saja duelnya nanti. Di atas kertas memang Fury nampak lebih unggul dari segi teknis dan mentalitas. Namun, apapun tentu masih bisa terjadi, apalagi Wilder dikenal memiliki pukulan yang sangat keras, satu pukulan powerful dengan sedikit bumbu amarah dan dendam bisa saja merobohkan seorang Tyson Fury. Walaupun sebenarnya Fury pun sempat roboh di ronde 12 pada pertemuan pertama dan membuat Wilder dan seluruh dunia terkejut, bagaiman ia bisa bangkit lagi setelah menerima pukulan seperti itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun