Festival Liga Inggris akhirnya tidak terjadi di final kejuaraan antar klub Eropa. Villareal adalah tim yang menggagalkan dua partai final antar sesame tim Inggris tersebut. Keberhasilan mereka menjaga keperawanan gawangnya di partai away melawan Arsenal membuat mereka jadi tim non Inggris yang tampil di final kejuaraan antar klub Eropa edisi corona tahun kedua, 2021.
Walaupun agregat awal sudah sangat jauh (2-6), tapi semalam saya tetep memilih nonton Roma vs MU disbanding Arsenal vs Villareal. Ini jelas pilihan subjektif karena saya memang pendukung MU, kalopun nonton Arsenal ya pasti saya ndukung lawannya. Sama kalok di Liga Italia pas Inter Milan main, saya pasti ndukung lawannya, haha...
MU tampil agak full team, di kiper main David de Gea, yang akhir-akhir ini sering dicadangkan di Premier League, untuk liga malem jumat tampaknya beliau diberi kesempatan. Dan malam ini penampilannya cukup bagus menggagalkan banyak peluang AS Roma.
Pemain non regular lainnya yang jadi starter adalah bek tengah Eric Bailly dan Donny van de Beek. Mas Eric dan mas Donny mainnya biasa saja, untuk ukuran pemain yang diberi kesempatan kayaknya mereka tidak cukup maksimal menunjukkan kebolehannya.
Pertandingan babak pertama MU unggul 1-0 lewat Edinson Cavani. Babak pertama berakhir, agregat sementara 2-7, MU jelas akan lolos mudah. Namu di babak kedua Edin Dzeko mencetak gol di menit 59, setelah itu serangan Roma bertubi-tubi menggempur gawang de Gea, menit 60 Cristante nyetak gol lagi, skor 2-1 untuk Roma agregat 4-7. Defisit 3 gol waktu masih 30 menit, bisa lah tiap 10 menit nyekor 1 gol, apalagi Roma pernah punya rekam jejak meng-comeback Barcelona di Liga Champions.
Namun ternyata, 8 menit kemudian kembali Edinson Cavani menunjukkan ketajamannya, kali ini memanfaatkan umpan Bruno Fernandes, agregat 4-8. Di sini saya sudah yakin gak bakalan ada pengulangan cerita comeback-mengomback dari Roma. Mata saya sudah mulai agak terkantuk-kantuk setelah usai makan sahur. Makan sahur sambil nonton bola, nikmatnya... Karena terkantuk-kantuk, saya pun melewatkan gol bunuh diri Alex Telles. Mata saya melek di menit 89an, lihat skor kok sudah 2-3...
Skor 2-3 bertahan sampai pertandingan selesai. MU lolos di final Liga Eropa, ya setidaknya ada peluang dapat trofi tahun ini.
MU lolos dan Arsenal gagal masuk final. Saat yang tepat untuk menyapa teman lama yang penggemar Arsenal. Ah iya.., kami adalah generasi lama yang begitu lekat dengan persaingan MU-Arsenal di Liga Inggris satu atau dua atau tiga dekade yang lalu. Final seru "reuni perseteruan lama" pun gagal terjadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H