Mohon tunggu...
Imma Si Yimu
Imma Si Yimu Mohon Tunggu... -

Gak ada yang gak mungkin selagi kita mau berusaha :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gak Harus Memilikinya,,,

3 Mei 2013   12:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:11 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

6 bulan yang lalu, aku memang masih menyimpan harapan. Tapi aku sadar aku tak mungkin bisa untuk mewujudkan harapan itu, dan mulai saat itu aku memutuskan untuk mengubur semua harapan itu. Menikam semua perasaanku dan mencoba memulai dengan yang lain.
“Woiiii” teriak bella dari belakang sambil nepuk bahumu yang sontak mengagetkan ku.
“Astaga Bella, kamu ngagetin aja deh” gerutuku.
“Biarin, abis daritadi kamu bengong mulu” sahutnya sambil merebahkan badannya ke kasur.
“Hmm,, kamu kapan masuknya, kok aku gak tau” tanyaku.
“Gimana kamu bisa tahu, orang dari tadi bengong mulu. Lagi galau ya?” tanyanya sambil menatapku dengan penuh curiga.
“Galau ? gak tuh” jawabku sambil buka-buka buku.
“Bohong ya” desaknya.
“Gak Bella !!!” seruku.
(sebenarnya sih iya, aku emang lagi galau, hahahahaha)
“iya deh” kata Bella.
“Bell, kok si Aldi balik lagi ya ?” tanyaku pelan.
“Hah !! Aldi siapa Shin?” tanyanya dengan ekspresi kaget.
“Aldi yang enam bulan lalu ketemu sama aku, yang ketemunya sama kamu itu lho” jelasku sambil sedikit ragu.
“Hmm, emang kenapa Shin klo dia balik lagi ?” tanya Bella.
“Gak apa-apa. Hanya saja…” kataku yang sengaja gak diteruskan.
“Hanya saja apa? Bukankah harusnya kamu seneng ya?” tanyanya sambil mengerutkan dahi.
“Seneng sih, tapi bikin aku galau” jawabku.
“Tuh kan kamu lagi galau. Galau kenapa sih sayang?” tanya Bella sambil mendekati aku dan duduk di sampingku.
“Bell, kamu kan tahu enam bulan yang lalu aku sempet berharap sama dia. Sebelum aku tahu kalo dia udah punya cewek. Mungkin sampai sekarang harapan itu masih ada di dalam hatiku” jelasku
“Trus ?” sahut Bella.
“Aku udah mulai mengubur semua harapan aku ke dia, ketika aku tahu dia udah punya cewek Bell. Tapi, sekarang dia datang lagi dan membuat aku membuka harapan yang dulu sempet aku kubur” kataku pelan.
“Hmmm, kamu masih berharap sama dia?” tanya Bella.
“Jujur, semua rasa itu masih ku simpan dengan harapan aku mampu mewujudkannya. Tapi sayangnya aku sudah dengan lain, ketika aku tahu dia juga menyimpan harapan yang sama seperti aku” jawabku dengan menunduk.
“Shinta, sebenarnya aku sudah menebak semua itu dari dulu. Kamu mau gimana?” tanya Bella
“Aku gak tahu Bell. Yang jelas, aku masih ingin bertahan dengan yang sekarang, tapi aku juga gak bisa naham semua perasaan ini” jelasku dengan suara pelan.
(kenapa gak dari dulu Aldi bilang semua itu, klo saja dia bilang dari dulu aku akan menunggunya )
“Shin, tanpa aku bilang panjang lebar, aku yakin kamu pasti tahu mana yang terbaik buat kamu. Apa yang kita ingin tak selamanya bisa kita dapatkan. Dan kamu juga tahu Cinta yang dewasa tak harus selalu memiliki” kata Bella sambil menganggkat wajahku.
“Hu’um Bell. Dan biarlah semua rasa ini ku simpan rapat-rapat. Dan biarlah waktu yang menjadi obatnya seperti yang ditulis Tere Liye dalam bukunya” seruku .
“Aku tahu kamu perempuan yang hebat dan kamu sahabatku yang paling kuat” kata Bella sambil memelukku.
Aldi memang orang yang baik, dan sulit bagiku untuk melupakannya. Tapi aku tak ingin melupakannya, biar kenangan itu tersimpan dalam hatiku. Apapun nanti yang terjadi, aku hanya ingin melihat dia bahagia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun