Mohon tunggu...
Imma Si Yimu
Imma Si Yimu Mohon Tunggu... -

Gak ada yang gak mungkin selagi kita mau berusaha :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menanti Sinar Rembulan

4 Mei 2013   17:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:07 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Boleh deh kak. Insya Allah Bulan usahakan mampir kesini terus" sahutnya dengan riang.

Dengan wajah riang Bulan pulang dan berharap malam ini ia bisa melihat sinar rembulan untuk bercerita tentang apa yang terjadi kepadanya hari itu.

Malam itu rumah terasa sepi dan ini bukan hal yang biasa. Ternyata keluarga Bulan sedang mengalami masalah keuangan. Itu bukan kali pertamanya, hal itu sudah biasa terjadi. Bulan perlahan berjalan menuju kursi yang ada di bawah pohon linden. Menatap gelapnya langit tanpa adanya sinar bintang yang memperindah. Rembulan pun tak nampakkan lagi sinarnya. "Rembulan kenapa hari ini kau sangat redup, ingin sekali aku bersembunyi dibalik sinarmu yang cantik nan indah itu agar tiada orang tahu tentang kesedihanku ini" ujar Bulan sambil menatap langit. Bulan nampak sedih karena saat ini dia gak bisa berbuat apa-apa untuk orang tuanya, selain ia belajar dan rajin menabung. Bulan cukup mandiri untuk anak yang duduk di bangku SMP.

***

Dua bulan sudah berlalu dan Bulan berhasil menyelesaikan Ujian Akhir dengan baik. Ia berharap kali ini mampu mendapatkan Rangking pertama dan dengan membuat kedua orang tuanya bangga melihatnya naik podium saat acara perpisahan.

"Bulan, Ujian kamu gimana?" tanya kakak Mira yang sedang merapikan buku.

"Alhamdulillah Kak, Bulan bisa menyeleseikannya dengan baik. Doakan saja ya kak, semoga hasilnya memuaskan" dengan tersenyum.

"Aamiin. Semoga hasilnya memusakan" jawab Kak Mira.

Sekarang Bulan jadi rutin dateng ke perpustakaan, waktu istrahat pun ia gunakan untuk bantu Kak Mira dan membaca buku di perpustakaan. Kak Mira sudah seperti Kakaknya sendiri. Nasehat, saran dan kritik selalu Kak Mira berikan untuk memotivasi Bulan. Bulan anak yang baik, ia selalu mampu membungkus rapi rasa sedihnya dalam senyuman. Mampu mengubur tangisnya dengan tawanya. Membalut kekecewaannya dengan keriangangannya. Menyembunyikan lukanya dengan kebahagiaanya. Dan ia selalu pintar dalam bersembunyi di balik Sinar Rembulan.

***

Tiba waktunya acara perpisahan, acara yang ditunggu oleh Bulan. Berharap kali ini ia bisa naik podium berkat hasil kerja kerasnya. Saat pembacaan prestasi belajar, ternyata nama Bulan disebut sebagai murid berprestasi dengan rangking pertama. Rasa haru, gak percaya dan kaget menyelimuti hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun