Mohon tunggu...
Yheni Mulyaningsih
Yheni Mulyaningsih Mohon Tunggu... Penulis - -

Sometimes I write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

“Senja dan Kenangan” dalam Serayu, Sepanjang Angin Akan Berhembus

24 Oktober 2015   20:46 Diperbarui: 24 Oktober 2015   20:54 2041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Alur

Menurut pendapat saya, alur yang digunakan dalam cerpen ini adalah alur campuran. Terbukti dengan pada awal cerita hingga ke hampir bagian ending, penulis menuliskan cerita secara berurutan. Namun masuk pada bagian hampir ending cerita tersebut, ternyata si tokoh lelaki tersebut hanya membayangkan sebuah kereta yang dikemudikannya karena teringat dengan kata-kata yang pernah dikatakan kekasihnya suatu senja di Jembatan Serayu.

Alur yang digunakan dalam cerita ini sangat menarik. Terlebih pada bagian ending. Ternyata, setelah membaca cerita secara keseluruhan, segala hal yang terjadi tentang senja, kereta yang dikemudikan masinis, hingga berhentinya kereta dengan tiba-tiba ketika senja di Jembatan Serayu hanyalah bayangan si tokoh laki-laki karena ingatannya tentang senja yang selalu didambakan kekasihnya di Serayu. Selain itu, ending dari cerita ini cukup menggantung. Tidak dijelaskan apa yang sebenarnya diinginkan oleh si tokoh perempuan saat senja tiba.

Dalam cerpen “Serayu, Sepanjang Angin Akan Berhembus” diksi atau pilihan kata yang digunakan penulis cukup sulit untuk dipahami dan penulis menggunakan kalimat kalimat yang cukup susah dimengerti. Namun, penulis sangat bisa menggambarkan bagaimana indahnya senja di Serayu. Alur dari cerita ini cukup rumit. Namun dapat menguatkan inti dari cerita itu sendiri.

 Sudut pandang

Menurut saya sudut pandang yang digunakan penulis dalam cerpen ini adalah suut pandang orang ketiga serba tahu. Penulis dapat menceritakan atau membawakan cerita tersebut serta menjelaskan secara rinci dan meyeluruh tentang setiap tokoh, namun penulis tidak ada dalam cerita tersebut.

 Amanat

Dalam cerpen ini penulis menceritakan romansa dikala senja di Serayu yang sepaket dengan langit kemerahan, hening, lokomotif, dan hembusan angin yang menerpa yang selalu menjadi senja yang didamba. Ketika si tokoh perempuan meminta si tokoh lelaki untuk menjadi masinis yang notabenenya akan selalu bepergian, si tokoh perempuan meminta si tokoh lelaki untuk selalu berhenti saat membawa kereta yang dikemudikannya saat melintasi Serayu. Si tokoh perempuan menginginkan agar sang kekasih selalu meluangkan waktu untuk kembali mengingat memori dan mencintai Serayu di kala senja. Dan memperbolehkannya melupakan Serayu setelah senja pergi.

Dari hal ini saya menyimpulkan bahwa amanat yang ingin disampaikan si penulis adalah kemanapun kita pergi, janganlah lupakan tempat yang mememiliki memori indah dalam hidup. Luangkanlah waktu untuk mengingat memori di sana dan kembali cintai tempat indah itu.

 

Link cerpen: https://cerpenkompas.wordpress.com/2012/07/22/serayu-sepanjang-angin-akan-berembus/

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun