Selain itu, "Teman Tapi Menikah" juga menggambarkan kehidupan remaja dengan realistis. Novel ini menggambarkan berbagai dinamika dan konflik yang dialami oleh remaja, seperti kebingungan tentang masa depan, tekanan sosial, dan pertanyaan tentang jati diri. Melalui kisah Ayudia dan Ditto, pembaca bisa merasakan emosi dan dilema yang sering dialami oleh remaja, serta belajar untuk mendengarkan hati dan intuisi mereka sendiri.
Pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerita dalam novel ini
Pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerita dalam novel "Teman Tapi Menikah" adalah tentang pentingnya kesabaran, kejujuran, dan penerimaan dalam sebuah hubungan. Novel ini mengajarkan pembaca untuk tidak terburu-buru dalam urusan cinta dan untuk lebih menghargai hubungan persahabatan yang mungkin bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam.
Penulis ingin menyampaikan bahwa cinta sejati tidak selalu dimulai dengan cinta pada pandangan pertama, tetapi bisa tumbuh dari persahabatan yang tulus dan saling menghargai. Ayudia dan Ditto menggambarkan bahwa hubungan yang kuat bisa tumbuh dari kekompakan dan kebersamaan yang sudah dibangun lama.
Selain itu, novel ini juga mengajarkan kita untuk mendengarkan hati dan intuisi kita sendiri. Ayudia dan Ditto menghadapi berbagai konflik internal dan tekanan sosial, tetapi mereka tetap setia pada diri mereka sendiri dan memilih jalan yang mereka rasa benar. Pesan ini mengajarkan kita untuk memahami dan menghormati diri sendiri, serta mengambil keputusan berdasarkan apa yang kita rasakan dalam hati.
